Kondisi pasar saham yang sedang bullish sangat memungkinan para trader mencetak cuan (baca: profit) berlipat dari transaksi tradingnya. Ketika para trader merasa cuan, saya banyak sekali menjumpai hal2 seperti dibawah ini:
- Para trader cuap-cuap di medsos sambil pamer profitnya (padahal yang profit cuman 1 saham, lainnya nyangkut).
- Para pemula merasa seperti pahlawan kesiangan di pasar saham.
- Timbulnya kepercayaan diri berlebihan (0vercofidence).
- Terus membeli saham dalam jumlah banyak.
- Trader merasa lebih ahli daripada trader lainnya (padahal sama sekali tidak).
- Trader merasa bisa terus profit dalam keadaan apapun dan mulai mengabaikan risiko.
Okelah, Anda memang bisa dapat profit dalam kondisi pasar saham bullish... tapi.....
Banyaknya trader yang mulai merasa sangat sakti dan terlalu yakin dengan kemampuannya, ketika harga saham sudah berada di puncaknya dan pasar mulai berbalik arah (koreksi), disinilah mental trader mulai diuji. Apakah mereka bisa tetap profit ketika pasar bearish? Apakah trader bisa cut loss sedini mungkin? Apakah trader bisa mengamankan portofolionya ketika pasar bearish? Apakah trader bisa mengatur strategi, kapan harus keluar ketika pasar mulai ada tanda2 bearish?
Faktanya, buanyaaaakkk sekali trader yang awalnya merasa pintar dan jago trading, waktunya pasar berbalik arah, portofolionya langsung nyangkut semua. Dan, cuap-cuap yang semula ramai tiba2 nggak kedengaran lagi.
Pesan saya di pos ini: Di pasar saham Anda jangan pernah merasa pintar. Karena pasar saham akan menghukum orang yang merasa pintar dan sombong. Di pasar saham, ujian yang sebenarnya bukan datang ketika pasar saham sedang bullish, tetapi ketika pasar saham sedang bearish.
Anda baru bisa dikatakan seorang trader hebat kalau Anda bisa mengambil keputusan trading dengan bijaksana. Artinya, Anda tahu kapan kondisi pasar akan bearish, kapan kondisi pasar akan pulih kembali. Sehingga, Anda tahu kapan harus masuk dan keluar pasar terlebih dahulu ketika Anda 'mencium' IHSG akan turun.
Mental trader yang sesungguhnya akan diuji ketika kondisi market akan berbalik arah menjadi bearish. Karena disinilah psikologis trader biasanya akan kacau balau. Awalnya melihat saham2 naik, tiba2 anjlok seketika. Dalam kondisi seperti, ternyata banyak trader yang masih merasa dirinya sakti. Membeli saham ketika kondisi pasar sedang tidak mendukung, dengan harapan bisa mengulang profit seperti saat kondisi pasar bullish. Alih-alih untung, ruginya malah tambah gede.
Kalau Anda ingin cuan konsisten di pasar saham, teruslah belajar dan menganalisis. Nggak perlu cuap2 pamer profit, padahal yang profit cuman satu saham, sedangkan lainnya nyangkut semua.... Di pasar saham berlaku istilah: Panas setahun dihapus hujan sehari (untung berbulan-bulan, dihapus dengan kerugian satu hari).
- Para trader cuap-cuap di medsos sambil pamer profitnya (padahal yang profit cuman 1 saham, lainnya nyangkut).
- Para pemula merasa seperti pahlawan kesiangan di pasar saham.
- Timbulnya kepercayaan diri berlebihan (0vercofidence).
- Terus membeli saham dalam jumlah banyak.
- Trader merasa lebih ahli daripada trader lainnya (padahal sama sekali tidak).
- Trader merasa bisa terus profit dalam keadaan apapun dan mulai mengabaikan risiko.
Okelah, Anda memang bisa dapat profit dalam kondisi pasar saham bullish... tapi.....
Banyaknya trader yang mulai merasa sangat sakti dan terlalu yakin dengan kemampuannya, ketika harga saham sudah berada di puncaknya dan pasar mulai berbalik arah (koreksi), disinilah mental trader mulai diuji. Apakah mereka bisa tetap profit ketika pasar bearish? Apakah trader bisa cut loss sedini mungkin? Apakah trader bisa mengamankan portofolionya ketika pasar bearish? Apakah trader bisa mengatur strategi, kapan harus keluar ketika pasar mulai ada tanda2 bearish?
Faktanya, buanyaaaakkk sekali trader yang awalnya merasa pintar dan jago trading, waktunya pasar berbalik arah, portofolionya langsung nyangkut semua. Dan, cuap-cuap yang semula ramai tiba2 nggak kedengaran lagi.
Pesan saya di pos ini: Di pasar saham Anda jangan pernah merasa pintar. Karena pasar saham akan menghukum orang yang merasa pintar dan sombong. Di pasar saham, ujian yang sebenarnya bukan datang ketika pasar saham sedang bullish, tetapi ketika pasar saham sedang bearish.
Anda baru bisa dikatakan seorang trader hebat kalau Anda bisa mengambil keputusan trading dengan bijaksana. Artinya, Anda tahu kapan kondisi pasar akan bearish, kapan kondisi pasar akan pulih kembali. Sehingga, Anda tahu kapan harus masuk dan keluar pasar terlebih dahulu ketika Anda 'mencium' IHSG akan turun.
Mental trader yang sesungguhnya akan diuji ketika kondisi market akan berbalik arah menjadi bearish. Karena disinilah psikologis trader biasanya akan kacau balau. Awalnya melihat saham2 naik, tiba2 anjlok seketika. Dalam kondisi seperti, ternyata banyak trader yang masih merasa dirinya sakti. Membeli saham ketika kondisi pasar sedang tidak mendukung, dengan harapan bisa mengulang profit seperti saat kondisi pasar bullish. Alih-alih untung, ruginya malah tambah gede.
Kalau Anda ingin cuan konsisten di pasar saham, teruslah belajar dan menganalisis. Nggak perlu cuap2 pamer profit, padahal yang profit cuman satu saham, sedangkan lainnya nyangkut semua.... Di pasar saham berlaku istilah: Panas setahun dihapus hujan sehari (untung berbulan-bulan, dihapus dengan kerugian satu hari).