Thursday, October 20, 2016

Mengapa Saya Menghindari Saham SRIL?

Mengapa tiba2 saya tertarik menulis pos tentang saham SRIL? Apa yang menarik dari saham SRIL? Dan mengapa saya sekarang sangat menghindari saham ini?

Saham SRIL merupakan saham yang unik menurut saya, karena saham ini masuk dalam daftar LQ45 selama beberapa periode. Tapiiii... Saham ini kelihatannya saham gorengan dan tren saham SRIL terjun bebas (selama Juni - Agustus 2016, SRIL terus sideways kemudian turun lagi, dan sampai pos ini ditulis SRIL bertengger di harga 230-an). Perhatikan tren SRIL dibawah selama 1 tahun.


Padahal saham2 LQ45 pada umumnya, bukanlah saham gorengan, melainkan sebagian besar adalah saham2 blue chip yang punya kinerja ciamik. Dan Anda bisa lihat sendiri bahwa saham2 spt TLKM, BBCA, BBNI pergerakan harganya lebih mudah untuk dianalisis secara teknikal. Tapi, tidak dengan saham SRIL.

Pertengahan 2016 ketika daftar emiten LQ45 yang baru akan segera dirilis, saya berpikir kalau2 SRIL ini bakalan keluar dari LQ45.. Eh, ternyata masih masuk LQ45. Dan entah mengapa saham SRIL yang satu ini selalu diminati dan ditunggu-tunggu trader kalau2 saham ini rebound. 

"Terus kenapa Bung Heze nggak pernah mau trading di saham ini lagi?" Tanya Anda

Jawabannya, SRIL ini sering sekali memberikan sinyal palsu alias suka PHP. Saya sudah pernah 2 kali melakukan cut loss di saham SRIL. Dan sejak itu, saya menyimpulkan bahwa SRIL menurut pandangan saya kurang cocok dijadikan sebagai wadah trading yang aman. 

Salah satunya ketika saya membeli SRIL di harga 288 pada pertengahan tahun. Karena SRIL breakout saya beli, tapi alih2 naik, sahamnya langsung turun. Akhirnya saya cut loss di 280. Sekarang sampai saat pos ini ditulis, harga sahamnya sudah terjun sampai 228. Bisa Anda bayangkan kalau saya tidak cut loss sedini mungkin, berapa kerugian yang akan saya derita? Itulah mengapa cut loss itu sangat penting bagi pemain saham.

Bagaimana Bung Heze bisa tahu kalau SRIL sering PHP?

SRIL tidak bisa ditebak menggunakan analisis teknikal, karena SRIL menurut pandangan saya lebih dikuasai tangan2 bandar. SRIL seringkali bergerak sideways, kalau nggak sideways pasti turun terus. Dalam satu atau dua hari tertentu (yang tidak bisa Anda tebak), SRIL akan diangkat naik tinggi. Sehingga, SRIL terkesan sudah breakout dari tren sidewaysnya dan siap ditarik ke harga atas. 

Tapi, ketika tren terlihat breakout, ternyata SRIL tidak bisa melanjutkan kenaikannya lagi. Inilah yang dikatakan sebagai sinyal palsu (whipsaws). Whipsaws ini tidak hanya tejradi sekali. Perhatikan grafik SRIL dibawah. 



SRIL mengalami sideways (perhatikan tanda persegi). Setelah SRIL sideways, SRIL mengalami penguatan signifikan dan breakout diatas 280, sehingga SRIL membentuk long white marubozu, dan juga diiringi dengan volume sangat tinggi. Menurut analisis teknikal, pola saham seperti ini seharusnya siap untuk ditarik naik keatas.

Keesokan hari, SRIL ternyata hanya mampu naik hara high 288, dan setelah itu? Seperti yang Anda lihat di grafik SRIL terjun bebas sampai 230. 



Perhatikan lagi grafik SRIL dibawah. Pada tanda lingkaran pertama, SRIL mengalami breakout dari tren bearishnya,dan diikuti dengan volume besar. Ternyata SRIL tidak mampu melanjutkan kenaikannya, dan justru harga sahamnya malah turun. Perhatikan juga lingkaran kedua, dimana SRIL terlihat rebound dari support 220. SRIL terlihat meninggalkan level support dan bergerak naik diiringi volume besar, akan tetapi apa yang terjadi? SRIL malah turun lagi. 

Pola permainan bandar yang saya amati dari saham SRIL, kira2 seperti ini gambarannya (dilihat dari grafik): Pertama-tama, bandar akan menjatuhkan saham SRIL terlebih dahulu, atau dibuat sideways dalam kurun waktu agak lama, dengan tujuan agar trader bisa membuat saham ini breakout dari tren sideways untuk menarik perhatian trader lain. 

Ketika akan menggoreng SRIL, bandar memberikan "sinyal" agar trader dengan cara menaikkan harga sahamnya sampai breakout, dan naik tinggi. Hal ini bertujuan memancing trader2 lain masuk untuk ikut akumulasi saham SRIL. Ketika harga SRIL sudah terbang tinggi dan breakout, dan trader2 sudah pada membeli SRIL di harga atas, barulah bandar melakukan aksi jual (distribusi) perlahan tapi pasti. 

Jadi, yang saya amati selama ini, aksi distribusi yang dilakukan bandar tidak dilakukan secara besar2-an, namun dilakukan secara perlahan. Itulah sebabnya kalau Anda lihat grafik SRIL, grafiknya terlihat fine2 saja (hanya mungkin yang kurang enak dipandang mata, trennya saja yang turun terus). Dan berhubung SRIL ini juga masih banyak peminatnya, maka spread bid-offer SRIL masih terlihat normal (penuh). 

Yaaaa tapi siapa tahu sewaktu-waktu SRIL ditarik naik keatas lagi sampai tembus diatas 300. Saya sekarang sudah nggak pernah pegang saham ini lagi, hanya mengamati gerak-gerik permainan bandar di saham ini. Kalau sewaktu-waktu SRIL ditarik naik sampai diatas 300,  saya yakin rekan2 trader banyak yang lega, karena banyak rekan2 trader yang nyangkut di 300-an.