Monday, October 24, 2016

Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham

Di pasar saham, Anda mungkin sering mendengar istilah "Spread". Istilah spread ini berkaitan dengan fraksi harga dan bid-offer. Namun, tahukah Anda apa itu spread?

Sebelum Anda paham spread, ada baiknya Anda mengetahui fraksi harga dan bid-offer terlebih dahulu. 

Fraksi harga adalah batasan kelipatan harga yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk lebih jelasnya mengenai aturan fraksi harga, silahkan baca pos: Arti dan Ilustrasi Fraksi Harga Saham. Sedangkan bid-offer sesuai artinya, berarti adalah permintaan dan penawaran pelaku pasar terhadap suatu saham, yang besarannya juga sudah diatur dalam fraksi harga. Jika Anda belum paham bid dan offer di pasar saham, silahkan baca pos: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part I. Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part IIPermintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part III.

Pada sistem antrian saham, akan tampil bid-offer yang dimasukkan oleh para pelaku pasar. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambaran bid-offer di pasar saham.  


Ini adalah bid dan offer pada saat jam trading. Pelaku pasar akan memasukkan harga beli dan harga jual yang diinginkan ke dalam sistem trading. Mengacu pada aturan fraksi harga yang baru, maka fraksi harga saham ini termasuk dalam kelompok harga Rp50-2.000, dengan fraksi harga Rp5. 

Perhatikan sistem antrian bid-offer diatas, bahwa ketika bid price paling atas (best bid) ada di harga 1.780, maka bid price kedua adalah 1.775 dan seterusnya. Demikian juga dengan offer price. Selisih jarak harga bid dan offer inilah yang dinamakan dengan spread. Kalau Anda perhatikan bid-offer tersebut, spreadnya selalu mengikuti fraksi harga (sebesar fraksi harganya), yaitu fraksi Rp5. 

Jadi, sederhananya spread adalah jarak antara harga bid-offer. Pada umumnya, bid-offer saham, spreadnya sebesar fraksi harga.  

Tapii, pernahkah Anda melihat antrian bid offer yang spreadnya sangat jauh (tidak mengikuti spread sebesar fraksi harga)? Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Perhatikan sistem antrian saham dengan kode HERO dibawah ini.



Harga saham HERO diatas adalah kelompok harga Rp50-2.000, dengan fraksi harga Rp5. Tapi, kalau Anda perhatikan dengan seksama antrian diatas, banyak antrian yang bolong. Perhatikan, best offer HERO adlaah 1.250, tetapi antrian dibawahnya adalah 1.280. Padahal kalau mengikuti fraksi harga, antrian dibawahnua harusnya sebesar 1.255. Demikian pula antrian pada best bid adalah 1.200, dan antrian dibawahnya adalah 1.165. Seharusnya kalau mengacu fraksi harga, antriannya adalah 1.195. 

Mengapa spread yang besar ini bisa terjadi? Spread yang besar (jarak yang besar antara bid dan offer) bisa terjadi karena 2 hal:

Pertama. Saham tersebut tidak likuid (kurang peminat beli dan jual). Trader yang bermiat beli, ingin melakukan order beli pada harga yang sangat murah. Sedangkan, trader yang berniat jual, ingin melakukan order jual pada harga yang sangat mahal / tinggi. Hal ini menyebabkan adanya kekosongan antara jarak harga bid-offer, sehingga spreadnya besar. 

Kalau Anda lihat contoh diatas (saya ambil contoh bid price). Trader ingin membeli pada harga yang sangat rendah, yaitu pada harga 1.165, dan trader tidak bersedia membeli pada harga 1.170, 1.185, 1.195, sehingga harga2 tersebut tidak ada yang order, akhirnya timbullah spread yang besar. Pada saham2 yang likuid, Anda hampir tidak akan menemui spread yang besar seperti ini (biasanya spreadnya mengikuti / sebesar fraksi harga).  

Kedua. Spread yang besar banyak Anda temui pada saat jam2 awal market buka. Hal ini dikarenakan pada saat jam awal pasar saham buka, masih belum banyak trader yang masuk pasar untuk melakukan antrian, sehingga ada trader yang ingin membeli pada harga sangat rendah, dan trader lain ingin menjual pada harga yang sangat tinggi. Sehingga terjadilah spread yang renggan. Ketika jam market terus berjalan dan semakin banyak trader yang masuk, maka jarak harga yang kosong tersebut biasanya akan diisi.

Jadi, kalau Anda menemukan saham2 yang spreadnya renggang, Anda harus hindari saham2 ini. Seperti yang sudah saya sampaikan, bahwa saham2 yang spreadnya jauh, adalah saham2 yang tidak likuid atau kurang peminat. Untuk apa trading di saham yang kurang peminatnya?

Alasan lainnya karena saham2 yang spreadnya jauh, maka Anda akan kesulitan menjual di harga tinggi (order Anda belum tentu akan kesampaian). Hal ini dikarenakan para pembeli hanya ingin membeli di harga yang sangat rendah.