Pada saat jam trading di Bursa saham berlangsung, pernahkah Anda melihat antrian harga saham yang antrian bid atau antrian offer habis sama sekali? Kalau Anda pernah mengamati, itulah yang dinamakan dengan auto reject. Jika Anda belum paham apa itu bid dan offer, silahkan baca: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham.
Auto reject adalah penolakan secara otomatis oleh Jakarta Automatic Trading System (JATS) terhadap penawaran jual dan permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS sebagai akibat dilampauinya batasan harga yang ditetapkan oleh Bursa Efek.
Mengapa perlu ada autoreject?
BEI menetapkan auto reject dengan maksud agar transaksi yang terjadi di Bursa Efek benar2 berlangsung menurut mekanisme pasar yang sehat, wajar dan teratur. Artinya, pihak Bursa Efek tidak menginginkan adanya harga saham yang turun terlalu dalam, yang menyebabkan para trader rugi terlalu besar. Dan juga pihak Bursa Efek tidak menginginkan adanya kenaikan harga yang terlalu tinggi, sehingga dimanfaatkan oleh pihak2 tertentu (bandar).
Berikut merupakan aturan auto reject dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
Mengapa perlu ada autoreject?
BEI menetapkan auto reject dengan maksud agar transaksi yang terjadi di Bursa Efek benar2 berlangsung menurut mekanisme pasar yang sehat, wajar dan teratur. Artinya, pihak Bursa Efek tidak menginginkan adanya harga saham yang turun terlalu dalam, yang menyebabkan para trader rugi terlalu besar. Dan juga pihak Bursa Efek tidak menginginkan adanya kenaikan harga yang terlalu tinggi, sehingga dimanfaatkan oleh pihak2 tertentu (bandar).
Berikut merupakan aturan auto reject dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
Catatan: Pada saat emiten hari pertama melantai di Bursa Efek setelah melalui proses Initial Public Offering (IPO), maka batasan auto reject ditetapkan dua kali lipat dari harga normal.
Untuk memahami auto reject, Anda harus mengerti fraksi harga. Jika Anda belum paham fraksi harga, silahkan baca: Arti dan Ilustrasi Fraksi Harga Saham. Jika Anda sudah paham batasan auto reject, mari simak contoh ilustrasi auto reject dibawah ini.
Misalkan harga pembukaan saham ABCD berada pada harga Rp2.500. Karena harga sahamnya Rp2.500, maka batas autoreject nya sebesar 25%. Artinya, kenaikan harga saham ABCD maksimal adalah sebesar 2500 + (2.500 X 25%) = 3.125. Sedangkan kalau harga saham ABCD turun, maka penurunan sedalam-dalamnya adalah 2.500 - (2.500 X 25%) = 1.875. Perhitungan ini berlaku untuk satu hari perdagangan Bursa.
Nah, jadi misalnya Anda memasang order beli dan order jual melebihi batas auto reject, maka order Anda akan ditolak otomatis oleh sistem. Jadi, dalam satu hari perdagangan, Anda maksimal bisa meraup keuntungan pada harga Rp3.125. Jika Anda mengalami kerugian, kerugian maksimal yang Anda tanggung adalah sebesar Rp1.875.
Lalu, bagaimana saya mengetahui saham2 yang terkena auto reject?
Di paragraf pertama kalimat pertama pos ini saya menuliskan: "Antrian harga saham yang antrian bid atau antrian offer habis sama sekali." Maka, itulah ciri2 dari saham yang kena auto reject.
Dalam praktiknya, kadangkala Anda menemukan saham yang harganya mengalami kenaikan drastis, sehingga mengalam kenaikan drastis, sehingga tidak ada lagi pelaku pasar yang melakukan penawaran jual (offer). Kasus ini disebut sebagai auto reject atas / auto reject kanan.
Sebaliknya, kalau harga saham turun drastis sehingga tidak ada lagi pelaku pasar yang melakukan permintaan beli (bid). Kasus ini disebut sebagai auto reject bawah / auto reject kiri. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena seperti yang saya paparkan, auto reject terjadi adanya ATURAN Bursa Efek untuk mengatur mekanisme transaksi yang wajar.
AUTO REJECT ATAS / AUTO REJECT KANAN
Pada saat harga naik terlalu tinggi melebihi batas kenaikan maksimum aturan auto reject, artinya para pembeli saham (permintaan) berbondong-bondong bersedia membeli saham yang ditawarkan oleh penjual saham (penawaran), sampai2 penjual yang menjual saham habis karena terlalu banyak permintaan beli (barangnya habis laku terjual).
Penjual yang menawarkan barangnya pada harga berapapun, dari harga yang paling murah sampai yang paling mahal, laku terbeli sehingga penawaran jual habis sama sekali. Dengan kata lain kalau mengacu pada hukum ekonomi permintaan dan penawaran, ketika permintaan besar, harga akan mengalami kenaikan.
Hukum ekonomi permintaan dan penawaran: permintaan > penawaran --> harga akan naik, dan sebaliknya. Kalau Anda ingin tahu bagaimana auto reject di pasar saham, tampilan auto reject atas adalah sebagai berikut.
Contoh auto reject atas. Lihat penawaran jual (offer) habis.
AUTO REJECT BAWAH / AUTO REJECT KIRI
Mengapa di pasar saham, harga bisa turun terlalu dalam sampai2 tidak ada yang melakukan permintaan beli? Karena pada saat harga turun terlalu sampai pada batas penurunan maksimum auto reject, artinya banyak sekali penjual saham yang ingin menjual sahmanya, sehingga mengalahkan banyaknya permintaan beli. Baca pos: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham.
Pada saat penawaran jual deras sekali, maka permintaan beli pun akan habis karena minat jual saham sangat besar. Karena minat jual sangat besar dan ketika harga saham berada pada batas auto reject, harga saham bisa kena autor reject bawah. Auto reject bawah berarti permintaan beli yang meminta di harga yang paling rendah pun akan laku oleh penjual saham.
Contoh kasus auto reject bawah di pasar saham. Lihat permintaan (Bid) habis sama sekali.
Bagian awal tulisan di pos ini tadi saya katakan, penerapan auto reject supaya transaksi saham dapat berjalan dengan WAJAR. Wajar dalam hal apa? Penetapan auto reject dari BEI diterapkan agar transaksi di pasar modal benar2 terlaksana dengam teratur. Coba Anda bayangkan, jika harga saham dalam sehari turun sampai 35% (batas auto reject rentang harga 50-200) saja, penurunan 35% itu sudah besar sekali. Bayangkan jika tidak ada auto reject, dan harga saham bisa turun sampai, katakanlah 65%.. Tentu penurunan sebanyak itu sangatlah tidak wajar dan bisa merugikan para trader.
Lalu, bagaimana jika ada perusahaan yang kena auto reject atas atau auto reject bawah dalam satu hari perdagangan? Apa yang akan dilakukan pihak regulator (Pihak BEI)?
Jika dalam satu hari perdagangan Bursa, saham perusahaan terkena auto reject mungkin masih tidak apa-apa. Akan tetapi, jika saham kena auto reject beberapa hari berturut-turut dan terus-menerus, kemungkinan besar saham perusahaan bisa terkena suspensi. Apa itu suspensi? Silahkan baca pos: Arti dan Ilustasi Suspensi Saham BEI.
Kemudian Anda masih belum puas, dan Anda bertanya kembali: Bung Heze, kira2 saham2 yang kena auto reject bagus untuk dibeli atau tidak? Nah, untuk menjawab pertanyaan Anda, silahkan Anda baca pos: Strategi membeli saham auto reject.
Untuk memahami auto reject, Anda harus mengerti fraksi harga. Jika Anda belum paham fraksi harga, silahkan baca: Arti dan Ilustrasi Fraksi Harga Saham. Jika Anda sudah paham batasan auto reject, mari simak contoh ilustrasi auto reject dibawah ini.
Misalkan harga pembukaan saham ABCD berada pada harga Rp2.500. Karena harga sahamnya Rp2.500, maka batas autoreject nya sebesar 25%. Artinya, kenaikan harga saham ABCD maksimal adalah sebesar 2500 + (2.500 X 25%) = 3.125. Sedangkan kalau harga saham ABCD turun, maka penurunan sedalam-dalamnya adalah 2.500 - (2.500 X 25%) = 1.875. Perhitungan ini berlaku untuk satu hari perdagangan Bursa.
Nah, jadi misalnya Anda memasang order beli dan order jual melebihi batas auto reject, maka order Anda akan ditolak otomatis oleh sistem. Jadi, dalam satu hari perdagangan, Anda maksimal bisa meraup keuntungan pada harga Rp3.125. Jika Anda mengalami kerugian, kerugian maksimal yang Anda tanggung adalah sebesar Rp1.875.
Lalu, bagaimana saya mengetahui saham2 yang terkena auto reject?
Di paragraf pertama kalimat pertama pos ini saya menuliskan: "Antrian harga saham yang antrian bid atau antrian offer habis sama sekali." Maka, itulah ciri2 dari saham yang kena auto reject.
Dalam praktiknya, kadangkala Anda menemukan saham yang harganya mengalami kenaikan drastis, sehingga mengalam kenaikan drastis, sehingga tidak ada lagi pelaku pasar yang melakukan penawaran jual (offer). Kasus ini disebut sebagai auto reject atas / auto reject kanan.
Sebaliknya, kalau harga saham turun drastis sehingga tidak ada lagi pelaku pasar yang melakukan permintaan beli (bid). Kasus ini disebut sebagai auto reject bawah / auto reject kiri. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena seperti yang saya paparkan, auto reject terjadi adanya ATURAN Bursa Efek untuk mengatur mekanisme transaksi yang wajar.
AUTO REJECT ATAS / AUTO REJECT KANAN
Pada saat harga naik terlalu tinggi melebihi batas kenaikan maksimum aturan auto reject, artinya para pembeli saham (permintaan) berbondong-bondong bersedia membeli saham yang ditawarkan oleh penjual saham (penawaran), sampai2 penjual yang menjual saham habis karena terlalu banyak permintaan beli (barangnya habis laku terjual).
Penjual yang menawarkan barangnya pada harga berapapun, dari harga yang paling murah sampai yang paling mahal, laku terbeli sehingga penawaran jual habis sama sekali. Dengan kata lain kalau mengacu pada hukum ekonomi permintaan dan penawaran, ketika permintaan besar, harga akan mengalami kenaikan.
Hukum ekonomi permintaan dan penawaran: permintaan > penawaran --> harga akan naik, dan sebaliknya. Kalau Anda ingin tahu bagaimana auto reject di pasar saham, tampilan auto reject atas adalah sebagai berikut.
Contoh auto reject atas. Lihat penawaran jual (offer) habis.
AUTO REJECT BAWAH / AUTO REJECT KIRI
Mengapa di pasar saham, harga bisa turun terlalu dalam sampai2 tidak ada yang melakukan permintaan beli? Karena pada saat harga turun terlalu sampai pada batas penurunan maksimum auto reject, artinya banyak sekali penjual saham yang ingin menjual sahmanya, sehingga mengalahkan banyaknya permintaan beli. Baca pos: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham.
Pada saat penawaran jual deras sekali, maka permintaan beli pun akan habis karena minat jual saham sangat besar. Karena minat jual sangat besar dan ketika harga saham berada pada batas auto reject, harga saham bisa kena autor reject bawah. Auto reject bawah berarti permintaan beli yang meminta di harga yang paling rendah pun akan laku oleh penjual saham.
Contoh kasus auto reject bawah di pasar saham. Lihat permintaan (Bid) habis sama sekali.
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Bagian awal tulisan di pos ini tadi saya katakan, penerapan auto reject supaya transaksi saham dapat berjalan dengan WAJAR. Wajar dalam hal apa? Penetapan auto reject dari BEI diterapkan agar transaksi di pasar modal benar2 terlaksana dengam teratur. Coba Anda bayangkan, jika harga saham dalam sehari turun sampai 35% (batas auto reject rentang harga 50-200) saja, penurunan 35% itu sudah besar sekali. Bayangkan jika tidak ada auto reject, dan harga saham bisa turun sampai, katakanlah 65%.. Tentu penurunan sebanyak itu sangatlah tidak wajar dan bisa merugikan para trader.
Lalu, bagaimana jika ada perusahaan yang kena auto reject atas atau auto reject bawah dalam satu hari perdagangan? Apa yang akan dilakukan pihak regulator (Pihak BEI)?
Jika dalam satu hari perdagangan Bursa, saham perusahaan terkena auto reject mungkin masih tidak apa-apa. Akan tetapi, jika saham kena auto reject beberapa hari berturut-turut dan terus-menerus, kemungkinan besar saham perusahaan bisa terkena suspensi. Apa itu suspensi? Silahkan baca pos: Arti dan Ilustasi Suspensi Saham BEI.
Kemudian Anda masih belum puas, dan Anda bertanya kembali: Bung Heze, kira2 saham2 yang kena auto reject bagus untuk dibeli atau tidak? Nah, untuk menjawab pertanyaan Anda, silahkan Anda baca pos: Strategi membeli saham auto reject.