Candlestick chart atau biasa disebut sebagai candlestick merupakan grafik lilin yang digunakan untuk menunjukkan harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah harga saham dalam satu hari perdagangan. Candlestick bisa digunakan pula untuk memprediksi pergerakan harga saham keesokan harinya. Grafik beberapa minggu, bulan, tahun yang terdiri dari jajaran candlestick bisa berfungsi sebagai suatu tren harga saham.
Terus candlestick itu sendiri seperti apa, dan bagaimana cara membacanya?
Sesuai definisi diatas, berarti candlestick berbentuk menyerupai lilin, itulah mengapa namanya: candle. Sebenarnya, untuk memprediksi harga saham dan melihat arah perdagangan saham pada hari itu, Anda bisa menggunakan dua chart lain selain candlestick, yaitu grafik garis dan grafik batang. Namun grafik candlestick memberikan informasi yang jauh lebih akurat, lebih up-to-date dan tentunya lebih lengkap. Itulah mengapa dapat saya katakan semua para trader pasti menggunakan candlestick, bahkan sudah tidak ada yang menggunakan grafik garis dan batang. Oleh karena itu, pada pos ini Anda harus memahami betul mengenai candlestick.
Candlestick dikatakan akurat, bisa memberikan informasi yang lengkap karena candlestick memiliki empat komponen utama yang biasa disingkat dengan OHLC:
O = Opening (harga pembukaan)
H = High (harga tertinggi)
L = Low (harga terendah).
C = Closing (harga penutupan).
OHLC ini berlaku untuk satu hari perdagangan Bursa saham. Jika Anda belum memahami jam perdagangan Bursa saham, silahkan membaca: Jam Trading di Bursa Saham Indonesia.
OPEN
Open adalah harga pembukaan yang didapatkan dari harga closing pada hari sebelumnya, istilahnya previous price. Jadi misalnya harga penutupan saham ANTM kemarin adalah 700. Maka harga pembukaan hari ini adalah 700.
Tapi Pak, saya sering menemukan saham2 yang harga opening berbeda dengan previous price.
Hal itu memang sangat sering terjadi. Mengapa bisa terjadi? Karena ada yang namanya pre-opening. Namun perlu Anda ketahui, saham2 yang harga previous price dengan opening berbeda hanyalah saham2 LQ45 saja. Saya sudah pernah membahas melalui pos berikut: Jam Trading Bursa Saham Indonesia.
HIGH
Harga high berarti harga paling tinggi yang terjadi di sesi perdagangan hari itu sampai market benar2 tutup pada pukul 16:15, bukan pada pukul 16:00. Harga high bukan harga closing. Seringkali harga high suatu saham tidak sama dengan harga closing.
LOW
Harga low berarti adalah harga terendah pada sesi perdagangan tersebut. Saya rasa sudah cukup jelas.
CLOSE
Harga penutupan adalah harga terakhir pada saat pasar tutup pukul 16:15. Harga penutupan bisa diambil dari bid maupun offer, tergantung transaksi terakhir ada di harga bid atau offer.
OPEN
Open adalah harga pembukaan yang didapatkan dari harga closing pada hari sebelumnya, istilahnya previous price. Jadi misalnya harga penutupan saham ANTM kemarin adalah 700. Maka harga pembukaan hari ini adalah 700.
Tapi Pak, saya sering menemukan saham2 yang harga opening berbeda dengan previous price.
Hal itu memang sangat sering terjadi. Mengapa bisa terjadi? Karena ada yang namanya pre-opening. Namun perlu Anda ketahui, saham2 yang harga previous price dengan opening berbeda hanyalah saham2 LQ45 saja. Saya sudah pernah membahas melalui pos berikut: Jam Trading Bursa Saham Indonesia.
HIGH
Harga high berarti harga paling tinggi yang terjadi di sesi perdagangan hari itu sampai market benar2 tutup pada pukul 16:15, bukan pada pukul 16:00. Harga high bukan harga closing. Seringkali harga high suatu saham tidak sama dengan harga closing.
LOW
Harga low berarti adalah harga terendah pada sesi perdagangan tersebut. Saya rasa sudah cukup jelas.
CLOSE
Harga penutupan adalah harga terakhir pada saat pasar tutup pukul 16:15. Harga penutupan bisa diambil dari bid maupun offer, tergantung transaksi terakhir ada di harga bid atau offer.
Candlestick yang menunjukkan empat komponen OHLC dapat dibagi menjadi 2 warna:
1. Candle berwarna hijau / putih
Candle berwarna hijau menunjukkan adanya pergerakan harga yang naik pada sesi perdagangan tersebut. Dengan kata lain HARGA PENUTUPAN berada DIATAS HARGA PEMBUKAAN. Perhatikan grafik candlestick yang menunjukkan bahwa harga penutupan berada diatas harga pembukaan.
Perhatikan, bentuk candlestick terdiri dari body, upper shadow dan lower shadow. Jika candlestick berwarna hijau atau dengan kata lain harga penutupan berada diatas harga pembukaan, maka posisi harga Close selalu berada diatas Open. Hal menandakan harga saham mengalami kenaikan.
2. Candle berwarna merah / hitam
Candle berwarna merah menunjukkan adanya pergerakan harga yang turun pada sesi perdagangan tersebut. Dengan kata lain HARGA PEMBUKAAN berada DIATAS HARGA PENUTUPAN. Perhatikan grafik candlestick yang menunjukkan bahwa harga pembukaan berada diatas harga penutupan.
Jika candlestick berwarna merah atau dengan kata lain harga pembukaan berada diatas harga penutupan, maka posisi harga Open selalu berada diatas Close. Hal menandakan harga saham mengalami penurunan.
Dari candlestick diatas, dapat disimpulkan mengenai OHLC:
1. Low adalah harga paling rendah yang terjadi pada sesi perdagangan hari itu.
2. High adalah harga paling tinggi yang terjadi pada sesi perdagangan hari itu.
3. Harga close yang berada diatas open, artinya harga saham naik.
4. Harga open yang berada diatas harga close, artinya harga saham turun.
5. Harga open adalah harga pembukaan yang diambil dari harga closing kemarin.
6. Harga open hari ini belum tentu saham dengan harga closing kemarin (LQ45).
7. Harga close adalah harga penutupan setelah pasar benar2 tutup pada puku 16:15.
CANDLESTICK MARUBOZU
Pernahkah Anda candlestick yang hanya berbentuk persegi, tanpa memiliki upper shadow maupun lower shadow? Candlestick tersebut dinamakan dengan candlestick marubozu. Candlestick ini hanya memiliki body saja. Jenis candlestick marubozu dibagi menjadi 2, yaitu:
1. White Marubozu
Terjadi apabila harga sepanjang sesi perdagangan tidak pernah turun dibawah harga pembukaan, dan harga saham ditutup pada harga tertinggi pada perdagangan hari itu. Hal ini mencerminkan minat beli yang besar, yang artinya adalah sinyal bullish. Berikut gambar white marubozu.
2. Black Marubozu
Terjadi apabila harga sepanjang sesi perdagangan tidak pernah naik diatas harga pembukaan, serta ditutup harga ditutup pada harga terendah pada akhir sesi perdagangan. Hal tersebut menandakan adanya tekanan jual yang besar / kemungkinan besar pelaku pasar banyak buang baran (distribusi), sehingga candle ini mencerminkan sinyal bearish. Perlu Anda ketahui, semakin panjang body maubozu, melambangkan intensitas yang semakin tinggi. Berikut gambar black marubozu.
Kalau Anda perhatikan lagi kalimat saya di paragraf pertama pos ini, saya menuliskan: "Candlestick bisa digunakan pula untuk memprediksi pergerakan harga saham keesokan harinya." Ya benar, candlestick bisa digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah harga saham besok cenderung bullish atau bearish. Bagaimana caranya?
Caranya dengan mempelajari pola2 candlestick. Dari pergerakan harga OHLC, posisi candlestick dapat membentuk banyak sekali pola yang bisa memberikan sinyal pada Anda. Jika Anda ingin mempelajari pola2 candlestick, silahkan baca part berikutnya: Belajar Candlestick Part II.