Ketika menjalani aktivitas trading, Pernahkah Anda mendengar istilah STOCK SPLIT di pasar saham? MLBI akan melakukan stock split dengan rasio 1:100. Apa artinya pengumuman tersebut? Nah, sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya mengerti istilah stock split terlebih dahulu.
Stock split (pemecahan saham) adalah pemecahan satu lembar saham menjadi beberapa lembar saham. Masih bingung mencerna kalimat tersebut? Saya berikan ilustrasinya.
Anda memiliki uang Rp100.000 (seratus ribu rupiah) sebanyak satu lembar, dan ingin berbelanja di pasar. Anda merasa bahwa uang tersebut terlalu besar. Oleh karena itu, Anda menukarkan Rp100.000 kepada teman Anda menjadi Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 2 lembar. Lihat gambar ilustrasi dibawah.
Itulah stock split. Sudah paham? Stock split tidak akan mengubah jumlah nominal nilai saham Anda (Rupiah), tetapi hanya merubah JUMLAH SAHAM Anda. Dengan stcok split, jumlah saham Anda akan menjadi semakin banyak. Karena jumlah saham setelah stock split semakin banyak, maka stock split akan menambah JUMLAH LEMBAR SAHAM YANG BEREDAR, tetapi tidak merubah nilai Rupiah saham itu sendiri.
1 lembar uang Rp100.000 = 1 x Rp100.000 = Rp100.000
2 lembar uang Rp50.000 = 2x Rp50.000 = Rp100.000
Anda lihat, nilai rupiah nggak berubah, yang berubah hanya jumlah lembarnya saja. Semula Anda memiliki 1 lembar, sekarang Anda memiliki 2 lembar dengan jumlah (pemecahan) mata uang yang lebih kecil.
Penerapan Stock Split di Pasar Saham
Perusahaan PT HM Sampoerna (HMSP) melakukan stock split, berikut pengumumannya:
Rasio pemecahan saham: 1:25.
Cum date: 13 Juni 2016
Ex date: 14 Juni 2016
Arti pengumuman tersebut adalah: Setiap 1 (satu) pemegang saham HSMP sampai dengan tanggal cum date 13 Juni 2016, akan mendapatkan 25 lembar saham pada tanggal ex date 14 Juni 2016. Sebelum stock split, harga saham HMSP ada di kisaran 92.000 per lembar. Saya ambil harga 92.500, jadi setelah stock split, harga saham HMSP akan berada di kisaran 3.808 (92.500: 25).
Terus, apa tujuan emiten melakukan stock split? Dan bagaimana pergerakan harga saham setelah emiten melakukan stock split? Apa ciri2 emiten yang melakukan stock split? Silahkan baca pos: Tujuan Emiten Melakukan Stock Split.
Stock split (pemecahan saham) adalah pemecahan satu lembar saham menjadi beberapa lembar saham. Masih bingung mencerna kalimat tersebut? Saya berikan ilustrasinya.
Anda memiliki uang Rp100.000 (seratus ribu rupiah) sebanyak satu lembar, dan ingin berbelanja di pasar. Anda merasa bahwa uang tersebut terlalu besar. Oleh karena itu, Anda menukarkan Rp100.000 kepada teman Anda menjadi Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 2 lembar. Lihat gambar ilustrasi dibawah.
1 lembar uang Rp100.000 = 1 x Rp100.000 = Rp100.000
2 lembar uang Rp50.000 = 2x Rp50.000 = Rp100.000
Anda lihat, nilai rupiah nggak berubah, yang berubah hanya jumlah lembarnya saja. Semula Anda memiliki 1 lembar, sekarang Anda memiliki 2 lembar dengan jumlah (pemecahan) mata uang yang lebih kecil.
Penerapan Stock Split di Pasar Saham
Perusahaan PT HM Sampoerna (HMSP) melakukan stock split, berikut pengumumannya:
Rasio pemecahan saham: 1:25.
Cum date: 13 Juni 2016
Ex date: 14 Juni 2016
Arti pengumuman tersebut adalah: Setiap 1 (satu) pemegang saham HSMP sampai dengan tanggal cum date 13 Juni 2016, akan mendapatkan 25 lembar saham pada tanggal ex date 14 Juni 2016. Sebelum stock split, harga saham HMSP ada di kisaran 92.000 per lembar. Saya ambil harga 92.500, jadi setelah stock split, harga saham HMSP akan berada di kisaran 3.808 (92.500: 25).
Terus, apa tujuan emiten melakukan stock split? Dan bagaimana pergerakan harga saham setelah emiten melakukan stock split? Apa ciri2 emiten yang melakukan stock split? Silahkan baca pos: Tujuan Emiten Melakukan Stock Split.