Monday, August 15, 2016

Analisis Teknikal: Hati2 Jika Menemukan Pola Candlestick Seperti Ini

Di saat pasar saham bullish seperti saat ini, Anda tetap tidak boleh gegabah dalam mengejar saham2 yang sudah naik tinggi. Ada baiknya jika Anda menunggu koreksi pendek terlebih dahulu, apalagi Anda harus tahu bahwa saham tidak terus bergerak naik. Anda bisa baca lagi pos saya disini: Tetap Slow dan Waspada Saat Saham Naik. 

Belakangan ini, mayoritas saham di BEI sedang berada dalam tren naik (uptrend). Dan, banyak sekali saham2 yang sedang berada dalam tren naik sampai batas resisten tertentu, membentuk pola candlestick yang sangat rawan menuju profit taking. Ya, saya menemukan banyak sekali pola candlestick saham seperti yang saya katakan diatas. Pola apakah itu?

Jawabannya: adalah tweezer top dan atau matching high candle. Saya lebih suka menyebut dengan sebutan saya sendiri yaitu: Candlestick 2 Same high. Baca juga: Belajar Candlestick Part I. Belajar Candlestick Part II. Gambarnya seperti dibawah.
















[Catatan: pola candlestick seperti ini akan sering Anda temui dalam kondisi tren saham yang sedang naik kencang]

Apa artinya? Intinya, kedua pola candle tersebut adalah perpaduan 2 candlestick, yaitu candlestick harga tertinggi kemarin dengan candlestick harga tertinggi hari ini. Yang mana, kedua harga high, baik high kemarin dan high hari ini adalah sama persis. 

Misalnya: Harga high kemarin adalah 700. Kemudian, harga high hari ini juga 700, sehingga akan terbentuk pola candle high yang sejajar. Candle dengan pola seperti demikian mengindikasikan bahwa: Para pelaku pasar (trader) tidak ingin harga naik lebih tinggi lagi melewati batas harga atas, yaitu 700.  

Pelaku pasar menganggap harga saham sudah rally kencang, sehingga pelaku pasar mempertahankan harga saham tidak naik lebih tinggi (maksimal sampai 700, selama 2 hari atau lebih). Sehingga, kalau harga saham selama 2 hari berturut-turut tertahan di harga high yang sama, hal tersebut adalah tanda2 bahwa harga akan terjadi koreksi / turun / trader profit taking.  

Jadi, kalau Anda menemukan pola2 saham seperti diatas, Anda sangat dan sangat saya sarankan untuk tidak membeli saham tersebut pada hari itu. Kalau Anda sudah pegang sahamnya, sebaiknya Anda tutup posisi dahulu, dan tunggu koreksi, kemudian ambil di harga bawah.

Berikut adalah contoh2 pola candle 2 same high yang saya temui pada beberapa saham uptrend. 

Saham NIKL. Harga high 2 hari berturut-turut: 605 (tanda persegi).


Saham NIKL tertahan di di harga high selama 2 hari yaitu 605. Setelah itu, Anda lihat candle saham NIKL keesokan harinya tampak lebih rendah (koreksi), walaupun beberapa hari kemudian rebound. 

Saham PNLF. Harga high 3 hari berturut-turut: 238 (tanda persegi).


PNLF selama 3 hari selalau tertahan di harga high 238, dan tidak pernah lebih tinggi dari harga high-nya. Kemudian keesokan harinya Anda bisa melihat langsung terjadi koreksi yang cukup besar (candle merah panjang), setelah itu perlahan kembali rebound.  

Saham PWON. Harga high 2 hari berturut-turut: 690 (tanda persegi pertama). Kemudian terdapat lagi harga high kedua selama 2 hari berturut-turut di 685 (tanda persegi kedua)


Pada tanda persegi pertama, PWON membentuk harga high di 690 selama 2 hari. Namun setelah itu, PWON langsung mengalami koreksi cukup tajam keesokan hari. Demikian juga pada tanda persegi kedua, dimana PWON membentuk harga high di 685 selama 2 hari, setelah itu, PWON langsung koreksi selama 2 hari.  

Saham LSIPHarga high 2 hari berturut-turut: 1.595 (tanda lingkaran).



Selama 2 hari LSIP terlihat membentuk harga high di harga 1.595. Setelah itu, LSIP mengalami koreksi cukup tajam keesokan harinya, dan dilanjutkan kembali dengan rebound. 

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Pola candle yang sering ditemui pada saham2 uptrend seperti diatas, terbukti memberikan hasil yang akurat tentang prediksi harga keesokan hari, sebagai dasar untuk keputusan trading. Kalau diperhatikan lagi dengan seksama, maka ketika suatu saham membentuk pola two same high candle, biasanya disertai koreksi harga saham hanya 1 hari, setelah itu rebound. Namun tidak menutup kemungkinan koreksi akan berlanjut selama beberapa hari.