Tuesday, August 02, 2016

Jaminan Cuan: Tips Memilih Saham untuk Trading - Part I

Saya pernah berbincang dengan salah seorang trader saham di Facebook Belajar Saham, kemudian dari perbincangan tersebut, trader tersebut mengatakan:

"..... Itulah kenapa saya cuma berani trading di saham LQ45, karena di pasar modal banyak bandar yang suka mempermainkan harga. Soalnya, saham LQ45 mengandung risiko yang kecil dan terbukti likuid."

Mungkin tidak sedikit dari kalangan trader, atau mungkin termasuk juga Anda yang hanya berani trading di saham LQ45, karena saham LQ45 mengandung risiko yang kecil. Selain itu, banyak saham LQ45 adalah saham blue chip, yang punya kinerja apik, cemerlang kapitalisasi pasar yang besar. Sehingga implikasinya kalau trading di saham LQ45 pasti bisa dapat cuan. Benarkah begitu? 

[Catatan: Saham LQ45 adalah kumpulan 45 saham di Bursa Efek yang yang paling likuid (aktif diperdagangkan). LQ45 diperbaharui setiap 6 bulan sekali. Pos mengenai saham2 LQ45 akan saya tulis menyusul di pos tersendiri].

Banyak trader pemula yang membeli saham, dengan alasan karena perusahaan tersebut "bagus", likuid, blue chip dan sebagainya. Pokoknya yang bagus2. 

Kalau beli saham, mau beli saham perusahaan apa bro?

Perusahaan Astra aja" Jawab Anda.

Kenapa beli Astra?

"Karena perusahaannya bagus, sudah gitu terkenal" Lanjut Anda. 

Perusahaan "bagus" itu relatif sekali ya. Astra misalnya, saya yakin semua pasti tahu apa itu perusahaan Astra. Astra adalah perusahaan besar, dan sahamnya seperti ASII juga menjadi saham blue chip sampai saat ini. Tapi yang jadi pertanyaan selanjutnya, kalau Anda seorang trader, apakah ketika Anda membeli saham Astra, 100% pasti untung? Sama juga dengan saham LQ45 atau saham2 blue chip lainnya. Apakah dengan membeli saham LQ45 berarti Anda mendapatkan jaminan cuan? Jawabannya: Tidak. 

Dalam melakukan pick stock (pemilihan saham), semua harus didasarkan pada: Pertama, ANALISIS TEKNIKAL. Bukan didasarkan pada saham itu saham LQ45, blue chip dan sebagainya. Memang, ketika membeli saham LQ45 risikonya akan lebih kecil, karena Anda terbebas dari risiko goreng-menggoreng saham. Namun, pada dasarnya seorang trader yang mengerti trading, cuan bisa didapatkan karena mempelajari analisis teknikal (momen). 

Mempelajari analisis teknikal means Anda sudah belajar untuk menghindari saham2 gorengan. Sebagaimana Anda paham sendiri, analisis teknikal pun kesulitan memprediksi pergerakan harga saham gorengan. Hal tersebut dikarenakan saham gorengan bukan "bermain" analisis teknikal, namun lebih ke arah permainan bandarmologi. Baca pos: Trading Saham: Analisis Teknikal Vs Bandarmologi (belum terbit... coming soon). 

Kedua, Tingkat familiar terhadap suatu saham. Seorang trader yang bisa dapat cuan besar dari saham tertentu, belum tentu Anda bisa mendapatkan cuan besar dari saham yang sama. Mengapa demikian? Karena tingkat familiar terhadap suatu saham setiap trader bisa berbeda-beda. Trader A sangat paham dengan grafik saham UNVR, sehingga trader A bisa dapat cuan terus-menerus dari saham UNVR. Namun, hal ini belum tentu berlaku untuk trader B. Bisa saja trader B bisa mendapatkan cuan terus-menerus dari saham MPPA, karena si B lebih familiar dengan pola saham MPPA, ketimbang UNVR. Sah2 saja.    

So, Anda saya sarankan boleh trading dengan memasukkan modal gede pada satu saham HANYA JIKA Anda sudah sangat familiar dengan saham2 tertentu, sehingga Anda sudah paham betul kemana arah saham2 tersebut bergerak. Harus beli di kisaran support berapa, harus jual di resisten berapa, harus wait and see sampai harga turun ke angka berapa. 

Kalau ingin mencoba saham2 yang lain, yang belum pernah Anda beli (belum familiar), tapi masih likuid? Ya oke2 saja. Tapi, saran saya kalau Anda masih belum familiar dengan suatu saham, Anda hanya boleh membeli dalam jumlah lot yang tidak terlalu banyak (kecil), untuk membuktikan terlebih dahulu apakah saham yang Anda beli di harga sekian benar2 naik, atau malah turun. 

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Percuma saja kalau sahamnya bagus, masuk LQ45 tapi momennya nggak pas. Bisa2 Anda malah rugi. Tidak percaya? Saya berikan satu pengalaman saya. Tahun 2016 saya melakukan cut loss di saham LQ45. Waktu itu saya membeli saham SRIL di harga 288. Teknikal SRIL menunjukkan kalau SRIL sudah rebound. Bukannya naik, harganya malah langsung turun. Harap2 cemas, sahamnya turun terus, akhirnya turun beberapa poin langsung saya cut loss. 

Pengalaman lainnya, saya pernah melakukan cut loss pada saham BRMS, yang notabene adalah saham gorengan. Alih2 dapat untung cepat, malah harus cut loss. Untungnya, saya membatasi kerugian: Turun beberapa poin, langsung jual, jadi saya tida terjebak dalam kerugian yang besar, apalagi sampai jadi nyangkuter. Itulah mengapa di pos: Hindari Day Trading, Cara Instan Jadi Kaya, saya memberi arahan pada Anda untuk terus menghindari keinginan instan untuk bisa cepat kaya dari saham.    

Lalu, bagaimana caranya saya dapat profit di pasar saham? Bagaimana caranya saya bisa dapat jaminan cuan dari trading saham? Bagaimana caranya saya bisa dapat untung konsisten? Benar2 ingin tahu caranya, dan screet shoot beberapa saham yang saya beli? Silahkan simak ke Part II: Jaminan Cuan: Tips Memilih Saham untuk Trading - Part II.