Friday, July 29, 2016

Analisis Fundamental: Memanfaatkan Laporan ICMD

Jika Anda adalah seorang fundamentalist, ingin membeli perusahaan untuk dimiliki, dan bukan ditradingkan, maka Anda harus jeli membaca laporan keuangan perusahaan. Baca juga: Inti dan Prinsip Dasar Analisis Fundamental. Baca juga: Cara Mencari Laporan Keuangan Perusahaan.

Laporan keuangan perusahaan memberikan banyak informasi perusahaan. Jika Anda memiliki hobi membaca laporan keuangan perusahaan, pada laporan keuangan emiten Tbk, Anda akan menemukan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK). Melalui CALK, Anda bisa melihat catatan dan pengungkapan informasi tambahan di akhir laporan keuangan. CALK misalnya menjelaskan perhitungan item2 tertentu pada laporan keuangan, dan memberikan penjabaran yang lebih objektif terkait kondisi keuangan perusahaan. 

Namun, jika Anda adalah seorang fundamentalist, Anda sebenarnya tidak perlu repot2 untuk menelusuri seluruh laporan keuangan perusahaan. Saat ini, Anda bisa membaca "ringkasan" laporan keuangan. "Ringkasan" laporan keuangan itu adalah : Indonesia Capital Market Directory (ICMD). ICMD diterbitkan oleh Economic and Financial Institute Research (ECFIN)

Apa itu ICMD dan mengapa ada ICMD?

ICMD seperti yang saya tulis diatas sebenarnya lebih kearah pembuatan "ringkasan" laporan keuangan perusahaan. ICMD berisi poin2 penting yang benar2 dibutuhkan untuk analisis seorang investor. Misalnya pada ICMD memuat rasio2 keuangan, seperti DER, PER, CR. Juga memuat laporan keuangan perusahaan yang lebih dipadatkan. ICMD biasanya dibuat untuk perbandingan 3-5 tahun. Jadi, melalui ICMD Anda bisa melihat tren kinerja perusahaan dengan menganalisis perusahaan untuk beberapa tahun kebelakang - sekarang. Adanya ICMD juga memberikan kemudahan pada Anda untuk mengetahui rasio2 perusahaan tanpa harus menghitung secara manual. 

ICMD sengaja dibuat dan diperuntukkan untuk investor. Informasi2 yang ada dalam ICMD sudah diringkas sedemikian rupa untuk kepentingan analisis perusahaan bagi seorang investor. So, ICMD yang dibuat oleh ECFIN tidak dibuat asal2an atau tanpa tujuan apapun. Jika Anda ingin menjadi investor, ada baiknya Anda mencermati informasi2 penting  pada ICMD.  

Karena ICMD merupakan "ringkasan", ICMD hanya terdiri dari 3-4 halaman. Tetapi ICMD benar2 memuat informasi yang sangat dibutuhkan dan bahkan merupakan informasi2 wajib yang harus dipahami oleh investor. 

Bagaimana cara mendapatkan laporan ICMD?

Anda bisa mendapatkannya melalui situs www.idx.co.id. Langkah2 mendapatkan laporan ICMD melalui IDX adalah sebagai berikut. 

Pertama. Buka situs www.idx.co.id

Kedua. Pada menu Home, silahkan klik Perusahaan Tercatat --> Profil Perusahaan Tercatat (lihat gambar dibawah yang saya beri lingkaran).


Ketiga. Cari kode perusahaan yang Anda inginkan. Pada contoh diatas saya ketik kode saham ACES (PT Ace Hardware Indonesia Tbk). Kemudian klik --> Cari. 

Keempat. Akan muncul nama perusahaan yang Anda cari (lihat gambar yang saya beri tanda lingkaran merah. Silahkan klik perusahaan tersebut (Ace Hardware Indonesia Tbk).


Kelima. Setelah Anda klik perusahaan yang Anda cari, akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah. 


Keenam. Klik Perfomance Profile untuk mendapatkan laporan ICMD. Maka, akan muncul laporan ICMD seperti gambar dibawah.


Berikut adalah tampilan halaman pertama ICMD. Bagaimana cara membaca laporan ICMD? Silahkan baca pos: Laporan ICMD untuk Investor Saham (belum terbit.. coming soon).

Wednesday, July 27, 2016

Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan

Jika Anda bercita-cita menjadi seorang investor (fundamentalist), maka Anda harus mampu membaca laporan keuangan perusahaan. Namun, masalahnya sebelum membaca laporan keuangan Anda harus mampu mendapatkan laporan keuangan perusahaan yang relevan. Mungkin masih banyak dari Anda yang belum paham cara mencari laporan keuangan perusahaan, baik Anda yang berniat untuk menjadi calon investor, ataupun Anda yang hnya sekedar ingin mencari laporan keuangan untuk kebutuhan lainnya.

Dimanakah Anda bisa mendapat laporan keuangan perusahaan?

Anda bisa mendpatkan laporan keuangan di situs www.idx.co.id. Cara mencari laporan keuangan melalui situs www.idx.co.id adalah sebagai berikut.

Pertama. Buka website www.idx.co.id , maka akan muncul menu home dari situs IDX. 

Kedua. Untuk download laporan keuangan, pada bagian kiri halaman web, silahkan klik Perusahaan Tercatat --> Laporan Keuangan & Tahunan. Perhatikan gambar dibawah. 
















Ketiga. Setelah Anda klik Laporan Keuangan & Tahunan, akan muncul menu seperti gambar dibawah.



Perhatikan gambar diatas. Jika Anda ingin download laporan keuangan, silahkan pilih Laporan Keuangan. Kemudian masukkan kode perusahaan, tahun yang Anda inginkan, dan Perioda (Triwulan I, Triwulan II, Triwulan III, Audit, atau Unaudit).

Keempat. Setelah Anda mencari kode perusahaan yang Anda inginkan, beserta tahun yang Andacari dan perioda yang Anda cari, silahkan klik: Cari. 

Maka Anda akan menemukan Lampiran laporan keuangan perusahaan dalam bentuk PDF. Klik PDF tersebut. Itulah laporan keuangan perusahaan Tbk resmi yang di-publish melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).

Catatan: Pada situs IDX, Anda bisa menemukan laporan keuangan perusahaan selama 10 tahun kebelakang. Jadi, jika sekarang tahun 2016, maka Anda bisa mencari laporan keuangan perusahaan mulai tahun 2007-2016. Jika Anda mencari laporan keuangan perusahaan, Anda hanya memasukkan kode saham perusahaan, bukan nama lengkap perusahaan. Jika Anda belum haal kode saham perusahaan, silahkan mencari di Idsaham, atau Saham OK atau Britama

Inti dan Prinsip Dasar Analisis Fundamental - Part I

Jika Anda belum memahami analisis saham, silahkan baca pos: Cara Menganalisis Suatu Saham.

Sesuai judul pos ini, maka pada pos ini saya ingin memaparkan pada Anda mengenai prinsip dasar analisis fundamental. Jadi, kalau Anda ingin menjadi seorang fundamentalist: seorang investor jangka panjang, Anda harus baca pos ini. 

Ketika Anda memutuskan untuk menjadi seorang investor, Anda harus memahami inti dan prinsip dasar analisis fundamental. Seorang investor membeli saham untuk investasi jangka panjang, tanpa memperhatikan fluktuasi jangka pendek sama sekali, tidak seperti seorang teknikalis. Baca juga: Prinsip-prinsip Dasar Analisis Teknikal. Jadi, sebenarnya apa inti dasar analisis fundamental?

Pertama. Orientasi jangka panjang. Seorang fundamentalist memiliki orientasi jangka panjang dan tidak menyukai fluktuatif harian. Artinya, seorang fundamentalist berusaha mencari perusahaan untuk "dimiliki", bukan untuk ditradingkan. Seorang fundamentalist berusaha untuk mencari prospek perusahaan yang bagus yang bisa berkembang dalam jangka panjang. 

Kalau Anda memiliki jiwa untuk menjadi seorang investor, maka Anda adalah seorang fundamentalist. Namun perlu Anda ingat terutama Anda yang baru saja terjun ke dunia pasar modal, ketika Anda merasa bahwa Anda adalah seorang fundamentalist, belum tentu Anda ternyata adalah seorang investor sejati. 

Kok bisa?

Banyak pemain saham yang awalnya merasa bahwa dirinya cocok sebagai seorang fundamentalist, ternyata ujung2nya malah lebih cocok jadi seorang trader. Apa alasannya? Silahkan baca poin kedua.   

Kedua. Kemampuan analisis jangka panjang. Orientasi jangka panjang saja masih belum cukup, Anda harus punya kemampuan analisis jangka panjang. Artinya? Tentu saja Anda harus jeli membaca perusahaan mana yang punya prospek bagus, yang bisa menaikkan harga sahamnya beberapa tahun mendatang. Bagaimana laporan keuangannya? Bagaimana proyek2nya? Bagaimana produk2 perusahaan? Bagaimana kemampuan perusahaan bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu dan sebagainya. Kemampuan analisis jangka panjang berkaitan dengan poin ketiga. 

Ketiga. Membeli saham yang harganya masih "murah". Definisi murah disini memang sangat subjektif, karena murahnya setiap orang bisa berbeda-beda satu sama lain. Akan tetapi karena di poin kedua saya menuliskan: "..... yang bisa menaikkan harga sahamnya beberapa tahun mendatang" maka sesungguhnya Anda pun harus mampu mencari saham perusahaan yang harganya masih relatif "murah" yang harganya akan meroket untuk jangka panjang. 

Mengapa Anda harus bisa menemukan saham yang relatif masih murah?

Kalau harga saham sudah relatif "mahal", saham tersebut harganya akan stagnan, sehingga kalaupun naik dalam jangka panjang, kenaikannya nggak akan signifikan. Padahal , yang dicari investor adalah pertumbuhan aset jangka panjang. 

Seumpama Anda sudah menemukan perusahaan yang bagus untuk diinvestasikan, Anda mulai membeli sahamnya dan sudah bertujuan investasi, Anda pun masih belum bisa dibilang seorang fundamentalist. Mengapa demikian? Baca kelanjutan pos ini: Inti dan Prinsip Dasar Analisis Fundamental - Part II. 

Monday, July 25, 2016

Trading Saham Pakai Modal Besar

Setujukah Anda dengan pernyataan berikut:

"Semakin besar modal yang kita tanamkan untuk trading atau investasi saham, maka profit yang kita peroleh semakin besar.."

"Setuju" Jawab Anda....

Saya juga 100% setuju dengan pernyataan diatas. Kenyataannya, kalau Anda membeli saham cuman 1 lot, 3 lot, 5 lot saja, maka kalau Anda dapat profit meskipun harga sahamnya naik tinggi, ya paling2 profitnya hanya bisa Anda gunakan untuk uang jajan tambahan. Benar kan? Jadi, benarkah modal besar adalah segala-galanya untuk mendapatkan profit? Mari kita bahas secara perlahan.

Anda dan salah seorang teman Anda (teman satu camp) ditugaskan pergi ke medan pertempuran. Anda diperlengkapi senjata yang sangat sangat komplit dan cukup banyak. Anda membawa senapan laras panjang dan cadangan peluru yang sangat banyak, bom waktu, granat, pistol, bayonet, dan beberapa senjata lainnya. Teman Anda hanya diperlengkapi dengan senapan laras panjang. 

Ternyata Anda sama sekali tidak memahami cara menggunakan semua senjata tersebut. Sedangkan, teman Anda yang hanya memiliki senapan laras panjang, paham benar bagaimana cara menggunakannya. Tidak hanya paham cara menembak, tapi juga paham bagaimana caranya membidik lawan dengan akurat, paham bagaimana harus menggunakan senjata dengan efektif dan efisien (baca: mahir). 

Mengapa Anda tidak bisa menggunakan semua senjata yang Anda pegang, sedangkan teman Anda bisa menggunakan satu senjata saja dengan baik? Jawabannya karena ketidaktahuan Anda tentang 'cara menggunakan senjata' dengan baik dan benar. Apa penyebab ketidaktahuan tersebut? Bisa jadi karena PENGETAHUAN cara menggunakan senjata, dan JAM TERBANG latihan Anda menggunakan senjata masih sangat sangat kurang, terutama dibadingkan dengan teman Anda yang lebih mahir.

Dari kasus tersebut, manakah yang lebih siap di medan pertempuran? Anda atau teman Anda? Tentu saja teman Anda. Nah, lalu apa hubungannya dengan trading saham?

Medan pertempuran ibarat pasar saham. Senjata2 yang Anda pegang dan senjata yang teman Anda miliki ibarat modal. Senjata Anda yang sangat lengkap ibarat Anda memiliki modal (cash) yang sangat besar untuk siap ditradingkan. Sedangkan senjata seadanya yang teman Anda miliki ibarat modal (cash) yang kecil untuk ditradingkan. Ternyata, modal kecil pun bisa menghasilkan suatu keuntungan yang lebih KONSISTEN ketimbang menggunakan modal besar untuk trading. Nah lho?

Sekali lagi, modal besar sama sekali TIDAK MENJAMIN Anda bisa profit (besar) di pasar saham. Sama juga dengan ilustrasi diatas, senjata banyak bukan berarti lebih bagus ketimbang memegang senjata sedikit. Semua kembali lagi kepada penggunanya, paham cara menggunakannya atau nggak.  

Ingat, tidak menjamin bukan berarti tidak bisa. Lantas apa yang bisa membuat Anda bisa profit konsisten? Tidak lain adalah: PENGETAHUAN (kemampuan membaca grafik, mengenali risiko, analisis, mencerna informasi) dan JAM TERBANG (Semakin lama Anda berlatih kemampuan semakin teruji, kemampuan menerapkan trading plan dan mindset yang benar). 

Penyebab kegagalan seorang trader saham mencetak profit disebabkan karena ketidaktahuan mereka mengenai instrumen investasi tersebut. Ketidaktahuan yang saya maksud adalah seperti yang saya tuliskan di paragraf sebelumnya, yaitu pengetahuan dan jam terbang yang minim.  

 $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Dengan adanya pos ini, saya berharap supaya Anda jangan berpikir bahwa modal besar semata-mata bisa menghasilkan profit yang besar. Jangan gegabah trading menggunakan dana puluhan sampai ratusan juta Rupiah kalau Anda pemula, yang belum punya bekal pengetahuan dan jam terbang yang cukup. Teruslah berlatih dan belajar, sampai Anda sudah cukup belajar, bisa profit konsisten dan rugi seminimal mungkin, Anda barus boleh tambah modal. 

Lalu Anda bertanya: "Kalau saya sudah jago membaca grafik, apakah saya sudah siap trading dengan modal besar dan profit?"

Tidak. Grafik adalah teori. Jangan bangga kalau Anda lebho jago membaca grafik dibanding orang lain. Yang paling penting untuk menentukan apakah Anda bisa profit konsisten adalah jam terbang dan kemampuan eksekusi Anda.

So, kalau Anda sudah baca pos ini Anda pasti akan berpikir-pikir lagi tujuh keliling untuk trading dengan modal besar.  

Pertanyaan selanjutnya, berapa modal minimal yang dibutuhkan untuk trading saham? Apakah puluhan juta? Ratusan juta? Berapa modal yang harus saya masukkan kalau saya pemula? Anda bisa baca pos2 berikut: Ilustrasi Membeli Saham Dengan Modal Rp500.000 (Strategi Diversifikasi). Dan disini: Modal Minimal untuk Bisnis Saham. Baca pos: Pemula, Jangan Berharap Terlalu Besar dari Pasar Saham.

Trading Saham Mengandalkan Rekomendasi, Pilih yang Mana? - Part III

Baca pos sebelumnya: Trading Saham Mengandalkan Rekomendasi, Pilih yang Mana? - Part II.

Analis saham yang tidak resmi, atau katakanlah mereka yang menyebut dirinya sebagai seorang analis, jumlahnya sangat buanyaak. Tentunya, tidak semua dari mereka BENAR-BENAR berkompeten. Tanpa bermaksud menjelekkan siapapun. tingkat persentase "para analis" tersebut lebih sering salah. Lalu, bagaimana dengan broker saham?

Broker sebenarnya adalah tempat yang baik untuk belajar saham. Mengapa demikian? Karena broker saham mengerti betul kondisi market dan pola2 teknikal saham. Kalau yang ini nggak usah ditanya, broker kerjanya tiap hari mantau pasar saham. Saya pribadi juga banyak belajar saham dari broker. 

Terus kenapa broker bukanlah rekomendasi yang bisa "diandalkan" untuk  belajar saham? Karena broker tidak hanya melayani Anda sebagai nasabah. Broker punya banyak nasabah lain yang mungkin juga memiliki kepentingan yang sama dengan Anda. 

Sehingga, kemungkinan besar Anda tidak mungkin tanya2 ke broker setiap saat, atau meminta broker Anda untuk membuatkan Anda analisis teknikal setiap harinya yang bisa Anda pelajari. Membuatkan analisis teknikal untuk Anda pelajari adalah profesi murni seorang analis saham.   

Selanjutnya adalah mengikuti rekomendasi dari: Teman Anda. Inilah yang sebenarnya tidak saya sarankan pada Anda, teman beli saham, terus Anda ikut2an. 

"Beli saham apa?"

Jawab Anda: Saham INAF.

Kenapa beli INAF, teknikalnya rebound?

Jawab Anda: Nggak lihat teknikalnya sih. Andy (teman Anda yang jago trading) tadi beli INAF. Aku ikut beli. Hehehe

Dalam banyak kasus, terkadang trader melakukan trading karena ikut2an teman. Kalau harga sahamnya ternyata malah turun, Anda jadi meng-kambinghitam-kan teman Anda. Kalaupun Anda ingin berguru pada teman Anda, teman Anda belum tentu mau mengajarkan secara detail, apalagi strategi2 trading jitu yang dia gunakan untuk dapat profit. Coba Anda pikirkan, apa untungnya teman Anda menghabiskan waktu untuk mengajari Anda trading, kecuali kalau Anda mau membayar. Kalaupun Anda membayar, belum tentu teman Anda mau memberikan tips2 tradingnya dengan detail. 

Next, bagaimana dengan orang2 di media sosial, seperti forum pasar modal, grup Facebook dan lain2. Kalau Anda pernah join di berbagai grup saham di medsos, Anda pasti seringkali melihat banyak trader yang suka pamer profit. Trader memamerkan beli saham tertentu, dan harganya terbukti naik. Tidak jarang pula, ada "ajakan"untuk membeli saham. Lalu, apakah ada yang ikut2-an? Buanyaak sekali. 

Masalahnya, para trader yang suka pamer profit, belum tentu mereka bisa profit konsisten. Mungkin banyak dari trader yang pamer ketika mendapat durian runtuh, namun dibalik itu, mereka juga menyembunyikan kerugiannya. So, saran saya jangan pernah mengikuti apa yang dipamerkan oleh mereka, dengan ikut2-an membeli sahamnya. Akan lebih baik jika Anda mampu menganalisis sendiri secara objektif. 

Nah, kembali lagi: Kalau para analis ternama dan berpengalaman pun punya kemungkinan besar rekomendasi yang diberikan akan salah, lalu mengapa saya justru lebih percaya dan bisa banyak2 belajar dari mereka? Jawabannya adalah karena saya memilih analis yang tepat, tidak sembarang analis

Lalu, bagaimana caranya menemukan seorang analis yang bisa Anda andalkan untuk belajar saham?

Anda harus MENCARI, entah analis di kantor sekuritas Anda, analis maupun analis di tempat lain. Itulah kenapa saya selalu menyarankan Anda untuk banyak2lah belajar pada orang2 yang lebih senior daripada Anda. Dengan banyak belajar, Anda akan menemukan analis yang pas untuk Anda jadikan sebagai wadah belajar saham. Tips dari saya, kalau Anda belajar dari analis pemberi rekomendasi saham, ada baiknya selalu Anda simpan analisis2 teknikal / chart  yang diberikan oleh analis, dan selalu Anda pelajari chart2 tersebut. 

Trading Saham Mengandalkan Rekomendasi, Pilih yang Mana? - Part I

Kalau Anda membaca surat kabar ekonomi (pasar modal), baik online maupun media cetak, setiap Anda pasti sering disuguhkan dengan yang namanya rekomendasi saham. Bahkan, seorang trader tidak jarang "nebeng" para pemberi rekomendasi tertentu untuk membeli saham. Tidak jarang pula trader yang trading saham justru lebih mengandalkan rekomendasi analis, dibandingkan dengan menganalisis sendiri. 

Kalau Anda baca pos: Seberapa Akurat Rekomendasi Para Analis? Saya sebenarnya tidak menganjurkan Anda untuk menelan mentah2 rekomendasi analis begitu saja, namun Anda harus memadukannya dengan strategi dan trading plan Anda sendiri. 

Ingat di pos tersebut saya menganjurkan untuk tidak MENELAN MENTAH2, bukan menganjurkan Anda untuk antipati terhadap rekomendasi. Saya justru menyarankan pada Anda untuk banyak menimba ilmu dari para pemberi rekomendasi saham, terutama kalau Anda adalah pemula, yang belum mengerti banyak tentang trading saham. Toh, saya sendiri akhirnya bisa mengetahui banyak perpaduan analisis teknikal trading berkat banyak2 belajar dari para pemberi rekomendasi (Saya banyak belajar dari analis saham).

Kalau saya tanya pada Anda: Sebenarnya, siapa sih yang disebut-sebut sebagai 'para pemberi rekomendasi saham'?

"Analis saham" Jawab Anda dengan nada yakin. 

Saya setuju. Bahkan saya juga sering menyebut para pemberi rekomendasi sebagai analis saham, namun kalau diturunkan lagi, yang disebut-sebut sebagai para pemberi rekomendasi, sebenarnya bisa mengandung banyak arti. Siapa sajakah mereka?

Pertama: Analis saham resmi, yaitu seseorang yang memang berpengalaman di bidangnya, kebanayakan mereka bekerja untuk kantor sekuritas. Atau seseorang pemberi rekomendasi yang sudah punya nama (baca: terkenal), memiliki tim dan lembaga yang terkait dengan pasar modal.  

Kedua: Analis saham. Arti ini sangat luas. Analis saham biasanya adalah mereka yang rajin2 beri rekomendasi saham, atau mereka menyebut dirinya sebagai analis. 

Ketiga: Broker saham. Broker memang bukan analis saham, namun ketika Anda bertanya pada broker Anda: "Pak, saham apa yang bagus dibeli hari ini?" "Saya punya Saham SMRA, kira2 resistennya di harga berapa?" Maka disinilah broker bisa berfungsi sebagai "analis" untuk Anda. Dan saya yakin, banyak trader yang juga belajar saham dari broker. 

Keempat: Teman Anda. Teman juga bisa berfungsi sebagai "analis". Pernahkah Anda membeli saham karena rekomendasi teman Anda? Atau membeli saham karena itu teman?

Kelima: Orang lain di media sosial. Kalau Anda lihat, orang2 di medsos, grup2 pasar modal seringkali secara tidak langsung mengajak Anda untuk beli saham, karena mereka yakin bahwa saham yang merela miliki sekarang memiliki potensi yang besar untuk naik di kemudian hari.

Apakah trading mengikuti rekomendasi adalah salah? Tentu tidak, sah2 saja. Ok... Yang jadi pertanyaan saya: Kalaupun Anda ternyata adalah tipikal trader yang suka trading mengikuti rekomendasi, Anda akan pilih pemberi rekomendasi yang mana? Manakah pemberi rekomendasi terbaik yang minimal bisa Anda jadikan patokan untuk belajar saham?Silahkan simak jawabannya di part berikutnya: Trading Saham Mengandalkan Rekomendasi, Pilih yang Mana? - Part II.

Trading Saham Mengandalkan Rekomendasi, Pilih yang Mana? - Part II


Di part I Anda sudah paham siapa2 saja yang bisa yang disebut sebagai 'para pemberi rekomendasi. Kalau Anda disuruh memilih untuk belajar dari mereka, Anda pilih yang mana? 

"Saya pilih belajar dari analis resmi saja, kan sudah berkompeten" Jawab Anda. Kemudian singkat cerita Anda mengikuti saran dari para analis rekomendasi saham di surat kabar. Tiba2 saham yang Anda beli berdasarkan rekomendasi bukannya naik, malah turun. "Wah, kok malah turun ya saya ikut sarannya analis." Pikir Anda. Kesimpulannya: Analis resmi pun punya potensi besar untuk salah. 

"Ya udah deh, saya pilih belajar dari analis saham, yang sering2 bikin rekomendasi di medsos, atau orang2 yang menyebut dirinya sebagai analis" Jawab Anda. Anda mengikuti saran analis, dan..... Anda beli saham yang direkomendasikan, tapi harga sahamnya malah turun. 

Kemudian Anda memilih belajar dari broker saham, dan mengikuti saran2 broker. Anda mengikuti saran broker Anda, saham yang Anda pegang nggak kunjung naik juga.. Lho?

Akhirnya, Anda memilih mengikuti rekomendasi dati teman Anda yang sudah berpengalaman dan jago trading. Anda bertanya pada teman Anda: "Bro, hari ini beli saham apa? Aku ikut kamu deh".. Teman Anda menjawab: "Saya beli saham ABCD, pasti harganya habis ini naik". Anda percaya sekali sama teman Anda dan ikut beli saham ABCD. Ternyata saham ABCD harganya turun, dan kemudian bergerak sideways... Kesimpulannya: Tentu saja, ternyata teman Anda nggak bisa 100% diandalkan menjadi seorang "analis". 

Anda mulai bingung, dan kemudian mulai buka2 grup saham di medsos. Anda melihat si A, si B, Si C yang memamerkan profitnya di grup saham. Kemudian Anda "diajak" untuk membeli saham yang dibeli oleh si A, dengan target kenaikan harga yang drastis selama 2 bulan. Andapun mengikut saran si A. Alih2 harga sahamnya naik, harganya malah sideways. 

Lha, berarti saya harus belajar dari siapa donk bung Heze? Terus bung Heze sendiri belajar saham dari siapa?

Di part I, baca tulisan saya disini: Trading Saham Mengandalkan Rekomendasi, Pilih yang Mana? - Part I, saya mengatakan pada Anda bahwa saya bisa mengerti banyak strategi trading karena banyak2 belajar dari ANALIS SAHAM. Analis saham yang saya maksud disini adalah analis saham resmi, yang sudah punya nama. 

"Kan tadi Bung Heze menuliskan sendiri bahwa analis saham pun bisa berpotensi besar untuk salah?" Timpal Anda. 

Benar. Tapi sepengalaman saya selama ini, para analis saham resmi yang justru bisa memberikan rekomendasi paling bagus dan akurat untuk saya. Kenapa bukan teman, broker, atau yang lain2? Ingin tahu jawabannya?  Mari kita bahas. Silahkan baca jawabannya di pos saya Part III: Trading Saham Mengandalkan Rekomendasi, Pilih yang Mana? - Part III.

Wednesday, July 20, 2016

Tax Amnesty, Awal Bangkitnya Pasar Modal dan Perekonomian Indonesia? - Part II


Perlu Anda ketahui, dana repatriasi yang diperkirakan akan mencapai segede 3.500 Triliun, tentu tidak akan didiamkan di perbankan begitu saja. Saat ini, di bawah pemerintahan Bapak Jokowi, Indonesia sedang gencar membangun infrastruktur. Sesuai tujuan pemerintah, dana repatriasi akan banyak didistribusikan, salah satunya untuk pembangunan infrastruktur.

Sehingga, pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang gencar2nya dilakukan, akan LEBIH GENCAR dilakukan lagi. Pembangunan infastruktur akan lebih cepat direalisasikan dan seluruh masyarakat Indonesia akan merasakan dampak positifnya. Pembangunan infrastruktur, tentu saja memberikan keuntungan banyak emiten2 infastruktur: Pendapatan meningkat, dan laba meningkat. Pembangunan infrastruktur akan memberikan efek domino bagi emiten2 lain di sektor properti (khususnya sub sektor konstruksi), dan emiten2 di sektor semen. 

Peningkatan pendapatan dari emiten2 sektor infrastruktur, properti, emiten2 sektor semen akan meningkatkan laba emiten2 tersebut. Peningkatan laba artinya, penerimaan pajak yang diterima oleh negara juga akan lebih besar. Meningkatnya penerimaan pajak pada akhirnya, akan meningkatkan perekonomian negara. 

Ketika Indonesia memiliki infrastruktur penunjang yang layak dan semestinya, WNI akan dipermudah dalam melakukan banyak hal, khususnya bisnis. Misalnya: dalam hal jalur distribusi barang. Infrastruktur yang memadai, seperti penambahan jalan tol, perbaikan jalan berpotensi untuk meningkatkan munculnya lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan akan menyerap lebih banyak tenaga kerja --> Peningkatan tenaga kerja --> Pengangguran turun --> Daya beli masyarakat meningkat --> Ekonomi negara meningkat. 

Selain itu, dana repatriasi yang dikelola oleh perbankan akan disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Kredit itu nantinya akan digunakan untuk bermacam-macam kegiatan, seperti membuka lapangan pekerjaan. Kembali lagi, lapangan pekerjaan akan menyerap lebih banyak tenaga kerja dan pada akhirnya berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Perbankan juga diuntungkan dari menerima bunga kredit yang disalurkan ke masyarakat dan perusahaan. Jadi, pertumbuhan laba sektor perbankan berpotensi besar untuk meningkat.

Dana segede 3.500 Triliun yang akan masuk ke Indonesia, pada akhirnya pasti akan masuk ke pasar modal. So, dengan adanya tax amnesty, IHSG bisa mengalami kenaikan. Kenaikan IHSG means, saham2 di pasar modal juga akan naik. Kenaikan harga saham dapat memberikan cuan bagi trader dan pelipatgandaan aset untuk investor.     

So, kalau boleh saya katakan kebijakan tax amnesty memang merupakan awal bangkitnya pasar modal dan perekonomian negara, namun dampak yang dirasakan adalah dampak jangka panjang, butuh waktu tahunan, bukan berarti dengan disahkannya UU tax amnesty maka perekonomian Indonesia membaik. Bukan begitu.

"Bung Heze, terus kenapa IHSG kok melejit kencang setelah DPR menyetujui tax amensty sampai sekarang?" Tanya Anda

Itu adalah fenomena yang wajar. Yaitu: EUFORIA pasar. Sesuatu yang agak berlebihan. Pelaku pasar modal suka menanggapi sesuatu yang berlebihan dan yang hasilnya "belum pasti". Demikian juga ketika bulan lalu Inggris keluar dari Uni Eropa, IHSG juga langsung jeblok (aksi PANIC SELLING). Padahal, pengaruh Brexit ke Indonesia dampaknya tidak segede pengaruh Brexit pada negara2 Uni Eropa itu sendiri. 

Pelajaran apa yang bisa Anda ambil?

Meskipun harga saham naik tinggi pasca disetujuinya tax amnesty, namun Anda jangan mudah terbawa arus euforia sesaat. Tradinglah sesuai trading plan Anda. Tetap perhatikan sektor2 yang diuntungkan dari tax amnesty, dan sebagai trader jangka pendek, Anda tetap harus paham kapan keluar-masuk pasar. Kapan waktunya profit taking.  

Kebijakan tax amnesty tidak serta merta dapat meningkatkan perekonomian negara begitu saja. Tetap ada banyak hal yang harus "diselesaikan" apabila kita semua ingin tax amnesty memberikan pengaruh yang luar biasa positif bagi pasar modal dan perekonomian Indonesia. 

Diantaranya, tentu saja pemerintah harus memberikan kelonggaran dalam hal kemudahan izin berusaha. Percuma saja dana masuk sebesar 3.500 triliun tetapi tidak didukung dengan kemudahan prosedur izin mendirikan  usaha. Masyarakat yang mendapatkan pinjaman dana dari perbankan, tetap saja harus menggunakan dana tersebut sebaik mungkin, seoptimal mungkin, supaya tercipta lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja. Dan meskipun pemerintah sudah menetapkan tema 'pengampunan pajak', tetap saja harus ada kesadaran dari si wajib pajak untuk membayar pajak dengan benar.

Indonesia sejatinya pernah menerapkan kebijakan yang sama sebanyak 2 kali, yaitu tahun 1964 dan 1984, namun hasilnya tidak efektif dan tidak sesuai target. Saat ini, mari kita dukung program ini untuk pasar modal dan perekonomian Indonesia yang lebih baik. 

Monday, July 18, 2016

Tax Amnesty, Awal Bangkitnya Pasar Modal dan Perekonomian Indonesia? Part I

Sejak disahkannya UU tax amnesty pada akhir Bulan Juni 2016, optimisme masyarakat Indonesia, pemerintah dan pelaku pasar modal terhadap perekonomian Indonesia semakin tinggi. Bukti optimisme itu salah satunya adalah kenaikan IHSG yang mampu tembus sampai 5.000, setelah disetujuinya tax amnesty oleh DPR, sampai saat pos ini ditulis. UU tax amnesty mampu mengangkat IHSG pada tanggal 29 Juni 2016, hingga naik 0,95% ke level 4.882,17. Saya pernah menulis pos tersebut: Prediksi IHSG 2016 - Long Term: IHSG Tembus 5.000, Lalu? 

Yang jadi pertanyaan selanjutnya, benarkah tax amnesty merupakan awal bangkitnya pasar modal dan perekonomian Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan itu, Anda harus memahami dahulu apa itu tax amnesty. Mengapa muncul tax amnesty? Apa dasar diterbitkannya tax amnesty? Mengapa harus ada tax amnesty? 

Apa itu tax amnesty?

Tax amnesty kalau diterjemahkan = pengampunan pajak. Artinya tax amnesty memberikan penghapusan sanksi dan keringanan bagi wajib pajak. 

Mengapa tax amnesty, apa dasar munculnya tax amnesty, mengapa harus tax amnesty? 

Tax amnesty muncul sebagai respon dari bocornya dokumen Panama Papers. Dalam dokumen tersebut, ternyata juga melibatkan para konglomerat Indonesia dan perusahaan offshore , yang 'melarikan' dananya ke negara tax haven, dalam kasus ini adalah Panama. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengembalikan dana dari luar negeri ke dalam negeri (dana repatriasi) adalah dengan mengeluarkan kebijakan tax amnesty, melalui persetujuan DPR. Sesuai tujuannya, tax amnesty diharapkan dapat memberikan kesadaran pada wajib pajak yang selama ini menaruh dana negeri dengan tujuan menghindari pajak, untuk kembali membayar pajak di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak negara. 

Menurut pengampunanpajak.com, perkiraan dana repatriasi tax amnesty sekitar 3.500 triliun. Coba Anda bayangkan, dana segede 3.500 triliun masuk ke Indonesia. Bukankah ini adalah kabar gembira? Tentu tidak hanya sampai disitu. Penerapan tax amnesty secara berkelanjutan dapat menyerap dana penerimaan pajak yang lebih besar daripada biasanya. 

Nantinya, dana repatrasi ini ditampung ke lembaga perbankan (bank2 persepsi) yang ditunjuk oleh pemerintah. Bank2 persepsi yang dipercaya pemerintah untuk mengelola dana repatriasi dari tax amnesty terdiri dari 4 Bank BUMN dan 3 Bank swasta. 4 Bank BUMN itu adalah: BBRI, BBTN, BBNI, BMRI. Sedangkan 3 bank swasta: BBCA, BDMN, BTPN. Karena mendapat dana masuk (pada akhirnya dana tersebut akan memberikan bunga bagi emiten perbankan jika disalurkan kembali ke masyarakat), emiten2 perbankan akan diuntungkan dengan mengelola dana repatriasi. Perhatikan, sejak disetujui UU tax amnesty, saham2 perbankan mengalami penguatan. 

Mengapa dana repatriasi tax amnesty dapat meningkatkan perekonomian negara?  

Silahkan baca Part II: Tax Amnesty, Awal Bangkitnya Pasar Modal dan Perekonomian Indonesia? Part II.

Wednesday, July 13, 2016

Tujuan dan Motif Lain Perusahaan Go Public

Ketika suatu perusahaan tertutup memutuskan untuk "meningkatkan" statusnya menjadi perusahaan terbuka (Tbk) atau go public, perusahaan tersebut pasti memiliki tujuan. Sebagai seorang trader atau investor, pernahkah Anda berpikir, apa yang menjadi tujuan kok perusahaan memilih untuk jadi perusahaan Tbk? Dan apa fungsinya Anda mengetahui tujuan dan motif lain perusahaan beralih menjadi Tbk?

Sudah jelas, semua perusahaan yang ingin go public pasti karena manajemen ingin mendapatkan pendanaan / modal / uang segar dari hasil penjualan saham perdananya ke masyarakat. Biasanya perusahaan membutuhkan pendanaan untuk membayar utang, dan ekspansi, itulah mengapa perusahaan memutuskan untuk go public. Perusahaan yang akan go public dan mencatatkan saham perdananya dan melepas saham ke masyarakat prosesnya disebut dengan Initial Public Offering (IPO).  

Saya rasa semua perusahaan yang memilih go public pasti memiliki tujuan: Memperoleh PENDANAAN. Zaman dahulu, kalau perusahaan butuh duit segar, kebanyakan perusahaan meminjam ke perbankan (ngutang), karena zaman dahulu intrumen pasar modal belum seberapa dikenal. Kalau sekarang, akses pendanaan bisa dilakukan dengan dua cara: Perbankan dan pasar modal. Jadi, jalan alternatif perusahaan untuk mendapatkan pendanaan selain perbankan adalah pasar modal. Perusahaan mendapatkan dana segar dari pasar modal melalui proses IPO, dan bisa juga melalui aksi korporasi lainnya (setelah IPO) seperti right issue. 

Itulah tujuan perusahaan go public. Ujung2nya adalah untuk mendapatkan dana segar. Nah, tapi apakah benar semua perusahaan go public yang jumlahnya 500 lebih memang benar2 memiliki tujuan tersebut? Apakah nggak ada motif lain? Tentu saja ada.. 

Kalau Anda perhatikan, pergerakan harga saham di pasar modal nggak semua likuid. Bahkan, sebenarnya yang likuid cuma puluhan saja. Banyak saham2 gocap, banyak saham2 yang trennya turun terus, banyak saham2 yang polanya nggak karu2-an. Kenyataanya, banyak perusahaan yang laporan keuangannya rugi, utangnya banyak tapi sahamnya masih tercatat di BEI. Dan sudah bisa ditebak, perusahaan2 yang berfundamental jelek / bermasalah, harga sahamnya rata2 anjlok atau jadi saham gorengan. 

Dari kata2 paragraf saya diatas, sudah jelas bahwa ada motif lain tujuan perusahaan yang ingin go public. Lalu apa saja motif2 lainnya?

Pertama. Untuk memperkaya owner / orang penting (dalam) lainnya. Perusahaan melakukan go public bisa saja bertujuan untuk memperkaya owner perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas / pemegang saham dalam jumlah besar. 

Saham baru bisa dijual, apabila dilakukan melalui mekanisma transaksi di pasar modal. Dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek, para pemegang saham mayoritas berharap harga saham yang mereka pegang naik, sehingga mereka bisa melepas sahamnya sewaktu-waktu dan mendapatkan untung yang besar. Contohnya: Tahun 2007 ketika saham BUMI masih menjadi blue chip, Bakrie menjadi orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. 

Kedua. Gengsi. Tidak sedikit perusahaan yang go public hanya semata-mata untuk meningkatkan gengsi di mata publik dan pendiri. Intinya adalah: Gengsi. Walaupun demikian, perusahaan yang berstatus Tbk sama sekali tidak menjamin adanya kemudahan perizinan ekspor impor dan sebagainya, dibandingkan perusahaan lainnya yang berstatus non-Tbk. 

Ketiga. Memperkuat reputasi perusahaan di mata publik. Perusahaan Tbk memiliki tuntutan yang lebih besar ketimbang perusahaan non-Tbk. Terutama dalam hal pengungkapan, laporan keuangan yang harus diaudit, kegiatan2 kemasyarakatan (CSR), GCG, dan tanggung jawab lainnya. Perusahaan Tbk memiliki tanggung jawab yang jauh lebih banyak. Oleh karena itu, perusahaan yang memilih untuk berstatus Tbk, biasanya ingin memperkuat reputasi di mata publik, agar diharapkan dengan adanya pengungkapan2 perusahaan maupun kegiatan2 CSR, publik lebih mengagumi perusahaan, lebih mengenal brand perusahaan. Ujung2nya kembali lagi: Perusahaan berharap supaya produk perusahaan lebih dikenal dan akhirnya bisa meningkatkan profit perusahaan.

Jadi, itulah motif2 perusahaan go public. Tidak semua perusahaan go public memiliki tujuan "mulia". Ada yang cuman gengsi saja, ada yang hanya ingin meningkatan kekayaan pemegang sahamnya saja. Perlu Anda pahami, perusahaan setelah go public sama sekali tidak menjamin bahwa kinerja perusahaan akan lebih bagus untuk kedepan. Karena motif perusahaan melakukan go public ada bermacam-macam. Itulah mengapa di pasar modal harga saham yang likuid hanya puluhan saja, meskipun jumlah saham di BEI ada 500 lebih. Bagaimana jika Anda menemukan perusahaan yang menurut Anda bagus, tetapi harga sahamnya malah turun terus? Silahkan baca pos saya: Perusahaan OK, Kok Sahamnya Anjlok?

Saturday, July 09, 2016

Prediksi IHSG 2016 - Long Term: IHSG Tembus 5.000, Lalu?

Selamat Hari Raya Idul Fitri 2016 Bagi Saudara-saudara Muslim. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

IHSG tahun 2016, setidaknya sampai pos ini ditulis, Hari Raya Idul Fitri (libur Bursa), sudah mampu tembus angka psikologis 5.000. Walaupun pada akhirnya IHSG ditutup turun ke level 4.900-an. Namun, pada paroh pertama di tahun 2016 ini, saya sebagai trader dan pengamat pasar melihat banyak hal menarik yang terjadi di Bursa saham Indonesia. Dan tentunya, atas dasar pergerakan IHSG inilah, saya bisa memprediksi arah pergerakan IHSG kedepan, dan sektor2 yang terpengaruh.

Tahun 2016, pergerakan IHSG sejatinya kurang ceria. Dimulai dari Januari 2016, yang pada umumnya pada awal tahun IHSG hampir selalu naik. Apalagi kalau bukan ada January Effect. Namun, untuk tahun 2016 ini, January Effect rasa2nya nggak ngefek. Kita pernah membahas di pos ini: January Effect 2016: Nggak Ngefek? Tahun ini, january effect seakan tertutup oleh banyaknya sentimen negatif, terutama kekhawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang turut menekan Bursa saham Asia, termasuk Indonesia. 

Walaupun demikian, kalau diakumulasi sepanjang January - April IHSG berada dalam tren naik. Berikut adalah pergerakan IHSG January-April 2016.


Pada 4 January 2016, IHSG ditutup di 4.525,91. Dan Bulan April, tepatnya 22 April 2016 IHSG mampu mencapai 4.917. Kenaikan pergerakan IHSG beberapa diantaranya didukung oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2015 yang berada jauh diatas ekspektasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2015 berada di angka 5,04%. Salah satu faktor lainnya adalah dikeluarkannya paket kebijakan ekonomi yang dapat menguntungkan sektor konstruksi. 

Namun, kalau Anda perhatikan lebih dalam, IHSG kita sempat berada dalam trendless / sideways. Kondisi ini merupakan kondisi yang 'kurang enak' untuk para trader dan investor, karena pada masa-masa itu (tepatnya pada akhir April - minggu ketiga Juni 2016). Dimana IHSG selalu bergerak pada rentang 4.700-4.890. Nggak pernah naik 4.900 dan jarang sekali turun dibawah 4.700. 



Perhatikan grafik diatas (yang saya beri tanda persegi). IHSG bergerak trendless. Pada masa2 ini, pasar saham Indonesia tidak mendapatkan banyak sentimen positif yang mampu mengangkat IHSG untuk naik.  

Belum lagi, ada sentimen Sell on May and Go Away, meskipun sentimen ini bukanlah patokan utama dalam meraih cuan di pasar saham. IHSG juga sempat anjlok 1%, lebih dalam sehari tepatnya ketika pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 jauh diluar ekspektasi, yang hanya mampu mencatakan 4,92% (turun dari kuartal 4 2015 sebesar 5,04%), dan menimbulkan kekhawatiran pasar dalam jangka pendek. Kita pernah membahas tulisannya di pos ini: IHSG dan Pertumbuhan Ekonomi. Walaupun demikian, fluktuatifnya pergerakan IHSG merupakan peluang akumulasi bagi investor dan trader.

Puncak gejolak dan fluktuatif pergerakan IHSG pada paroh tahun 2016, terjadi ketika terjadi isu Brexit (Britain Exit): Apakah Inggris akan keluar dari Uni Eropa atau tetap bertahan di Uni Eropa. Referendum 23 Juni 2016, akhirnya memutuskan bahwa Ingrris keluar dari Uni Eropa sebanyak 51,9% berbanding 48,1% yang menginginkan Inggris tetap bertahan. Karena itu, pada tanggal 24 Juni 2016, IHSG sempat tertekan hingga turun 2% lebih.

Pasca Brexit, pasar saham Indonesia kembali mendapatkan angin segar, berupa kebijakan tax amnesty (pengampunan pajak). Tentu saja, kebijakan tax amensty muncul sebagai akibat dari terbongkarnya panama papers, yang ternyata juga melibatkan para pejabat dan orang2 kaya di Indonesia. Tax amnesty berpotensi menyerap dana repatriasi yang selama ini dananya 'lari' ke luar negeri. Dan diharapkan dana repatriasi ini nantinya dapat meningkatkan kembali  penerimaan negara. Pemerintah berencana untuk menggunakan dana repatriasi, salah satunya untuk pembangunan infrastruktur. 

Penetapan RUU tax amnesty mampu mengangkat IHSG pada tanggal 29 Juni 2016, naik 0,95%, naik ke level 4.882,17. Dan sampai saat pos ini ditulis, IHSG sudah mampu tembus ke 5.000. Rupanya sentimen positif dari tax amnesty terus berlanjut, yang ditandai dengan tembusnya level psikologis 5.000. Sektor properti belakangan ini jugamencatakan kenaikan harga saham yang cukup signifikan. Pehatikan saham2 properti dan konstruksi seperti WIKA, PPRO, ASRI, PWON, LPKR. Adanya penurunan suku bunga KPR turut memberikan angin segar bagi sektor properti. Sudahkah Anda profit?

BAGAIMANA PREDIKSI IHSG KEDEPAN?

Mengingat IHSG sudah tembus level psikologis 5.000, dan mulai muncul sedikit banyak sentimen positif, IHSG kedepan diprediksi akan mampu mencapai paling tidak IHSG bisa mencapai 5.480-5.500, yang merupakan resisten puncak 2015. Seperti yang pernah saya bahas disini: Prediksi IHSG 2016. 

IHSG dalam jangka pendek masih rentan koreksi, namun secara akumulatif pergerakan IHSG akan berada dalam teritori uptrend. Namun, apa yang saya katakan sifatnya masih sebatas PREDIKSI. Dengan catatan, pemerintah mampu memaksimalkan dana repatriasi, dan memaksimalkan kebijakan2nya, IHSG diprediksi akan bergerak naik sesuai harapan. Namun jangan lupa, sentimen2 dari luar negeri seperti data pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga berpotensi "mengancam" pergerakan IHSG jangka pendek. So, ketika IHSG berada dalam teritori uptrend, Anda juga harus tetap waspada, jangan trading tanpa perencanaan, jangan mudah terbawa euforia pasar.

SEKTOR-SEKTOR SAHAM YANG PROSPEK UNTUK MID-LONG TERM

Saya pribadi sangat merekomendasikan sektor PROPERTI dan PERBANKAN. Namun, karena kebijakan2 pemerintah, seperti suku bunga KPR, pembangunan infrastruktur dan tax amnesty berdampak besar pada sektor properti dan sub sektornya konstruksi, maka saya lebih prefer ke sektor properti. Perhatikan kenaikan sektor property selama 6 bulan (Januari - Juni 2016). 


Sektor2 properti yang cukup bagus adalah: PWON (mid term), LPKR (mid term), PPRO (long term), ASRI (short term), WIKA, WSKT. Sedangkan saham2 perbankan yang tampak mulai bergerak naik, diantaranya adalah BBNI, BBRI, BJBR. Saham2 perbankan ini saya perkirakan masih bagus Anda simpan untuk mid-term. 

PWON saat ini bergerak naik menembus level 600. PWON terlihat bergerak di kisaran harga 590-630. Bagi Anda yang ingin short term trading, PWON sangat bagus untuk ditradingkan jangka pendek. Bisa Buy PWON di harga 590-605. TP: 625-635. PWON secara mid-term, memiliki peluang untuk naik dan menguji level psikologi 650. Perhatikan grafik PWON yang sedang berada dalam teritori uptrend. 



PPRO: masih bagus untuk long-term. PPRO terus saja naik sampai menembus 500. PPRO menguji angka psikologi 550. PPRO diprediksi masih akan melanjutkan pola uptrednnya, yang didukung dengan kenaikan laba berturut-turut saat kondisi ekonomi global lesu. Salah satu saham BUMN masih bagus untuk jangka panjang. Harga saham PPRO masih tergolong "murrah". Induk usahanya, PTPP harga sahamnya sudah mencapai 3.800-4.000-an. PTPP yang pada awal melantai di Bursa, harga sahamnya masih sekitar 500-600. Artinya, melihat pola teknikal PPRO, kemungkinan besar harga saham PPRO akan mengekor mengikuti induknya.


LPKR mampu menembus level psikologis 1.000 dan menembus 1.100. LPKR berada dalam teritori uptrend. Trend LPKR memungkinkan untuk ditradingkan secara mid-term, dengan target 1.200-1.270. 



ASRI: Harga saham ASRI bagus untuk di tradingkan short term. ASRI pada grafik tampak mengalami koreksi pendek, setelah harga saham 500, tidak mampu tembus.  Berdasarkan grafik, ASRI ada potensi koreksi ke 450. Harga saham ASRI mengalami kenaikan dari harga 380 hingga 500. ASRI masih berada pada teritori uptrend. ASRI bagus untuk ditradingkan jangka pendek (dibawah 1 minggu). ASRI diperkirakan akan bergerak di area 450-500. Manfaatkan momen jangka pendek untuk dapat cuan. 



WIKA: WIKA mulai bergerak naik setelah jatuh ke harga 2.200. WIKA mulai naik hingga 2.880. WIKA menguji level psikologis 3.000. Harga WIKA all history tertinggi 3.400. Mid-term, WIKA diperkirakan mampu menembus level psikologis 3.000.


Friday, July 08, 2016

Panduan Belajar Analisis Teknikal Saham/ Forex

Bagi Anda yang membutuhkan panduan belajar analisis teknikal, mulai dari belajar candlestick, mempelajari garis support dan resisten, membaca indikator2 yang sering digunakan di pasar saham maupun forex, Anda bisa mempelajarinya melalui website Saham Gain. Silahkan Anda membaca pos2 saya mengenai analisis teknikal, sesuaikan sendiri dengan kebutuhan Anda. 

Membaca Indikator Saham dan Forex
Cara Menggunakan Fibbonaci Retracement (Belum terbit.. coming soon)

Belajar Candlestick

Garis Support dan Resisten

Uptrend, Downtrend dan Sideways

Dasar, Prinsip, dan Pemahaman Analisis Teknikal