Friday, September 09, 2016

Cara Menggunakan Indikator Money Flow Index

Salah satu analisis teknikal yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan trading adalah indiktor Money Flow Index (MFI). Kalau diartikan berarti: 

Money: Uang
Flow: Arus / aliran 
Index: Indeks

Berarti terjemahannya kira2: Indeks arus / aliran uang. Apa maksudnya? MFI berarti adalah indikator yang digunakan untuk mengukur aliran uang masuk dan aliran uang keluar, baik dari investor lokal maupun investor asing dalam suatu saham. Karena MFI digunakan untuk mengukur aliran uang masuk dan keluar, maka MFI juga melibatkan volume dalam indikatornya

Dengan kata lain, MFI sebenarnya juga mengukur minat pasar terhadap suatu saham (arus masuk dan keluar sangat berkaitan dengan minat pasar). Itulah mengapa MFI juga melibatkan volume dalam indikatornya. Jika Anda belum paham mengenai volume, silahkan baca pos: Cara Menggunakan Volume Saham dan Forex. 

Cara membaca indikator MFI sangat mudah, hampir sama dengan cara membaca indikator2 lainnya, seperti relative strengh index, stochastic dan lain2. Berikut adalah tampilan charting indikator MFI. 



Cara Membaca Indikator MFI 

MFI memiliki 2 buah garis batas utama, yaitu, garis overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Garis overbought ada di angka 80 keatas. Garis oversold ada di angka 20 kebawah (perhatikan tanda panah diatas). Artinya, jika indikator MFI berada di angka 80 keatas, artinya sudah terlalu banyak aliran uang masuk dari investor, yang menyebabkan harga saham naik, sehingga menyebabkan jenuh beli. 

Sedangkan, apabila indikator MFI berada di angka 20 kebawah, artinya sudah terlalu banyak aliran uang keluar dari investor, yang menyebabkan harga saham turun, sehingga menyebabkan jenuh jual. 

Kapan Membeli dan Kapan Menjual?

Idealnya, Anda membeli kalau garis MFI menunjukkan kenaikan, maka hal tersebut adalah sinyal bahwa harga saham akan naik. Sedangkan Anda menjual kalau garis MFI menunjukkan penurunan, maka hal tersebut adalah sinyal bahwa harga saham akan mengalami penurunan. Perhatikan gambar dibawah.


Perhatikan tanda persegi diatas. Ketika garis MFI turun, akan diikuti dengan penurunan harga saham. Pada saat garis MFI mulai turun, Anda sell. Sebaliknya, ketika garis MFI naik (perhatikan tanda lingkaran), akan diikuti dengan kenaikan harga saham. Jadi, pada saat garis MFI naik, Anda buy. 

Waspadai, jika garis MFI sudah berada di zona overobught, ada kemungkinan harga saham akan koreksi. Demikian juga sebaliknya, ketika MFI berada di zona oversold, ada kemungkinan harga akan rebound, sehingga pada saat MFI berada di zona oversold, maka hal itu adalah peluang Anda untuk beli.


"Tapi itu kan teorinya, bagaimana dengan prakteknya?"

Selalu saya katakan, tidak ada yang pasti di pasar modal. Apa yang saya tulis diatas, adalah KECENDERUNGAN, bukan rumus pasti. Jadi, ketika MFI naik, tidak serta merta 100% harga saham akan naik. Ada baiknya Anda mengkombinasikan dengan indikator lainnya. Untuk leibh jelasnya, silahkan baca divergen MFI dibawah.

Divergen MFI

Seperti indikator2 lainnya, indikator MFI bisa saja menghasilkan divergen. Divergen disini maksudnya adalah MFI dan harga saham bergerak ke arah yang berlawanan. Ketika indikator MFI bergerak naik, harga saham malah bergerak turun dan sebaliknya. Perhatikan gambar dibawah. 



Perhatikan tanda persegi. Tampak bahwa indikator MFI bergerak turun melandai, tetapi harga saham malah naik. Inilah yang disebut dengan divergen. Untuk menggunakan indikator MFI, ada baiknya Ada mengkombinasikan dengan indikator2 lainnya.