Peranan analisis teknikal memang sangat diperlukan bagi Anda seorang trader. Akan tetapi, banyak yang mencoba "melawan" analisis teknikal. Banyak pertanyaan dari rekan2 trader, rekan2 pemain saham pemula yang bertanya:
"Apakah bisa melakukan trading (jual-beli) saham tanpa menggunakan analisis teknikal sama sekali?"
Sebenarnya, saya pribadi sudah mencoba trading tanpa menggunakan analisis teknikal. Kalau saya, caranya dengan stand by di layar software saham saya mulai pasar buka jam 09.00 tepat. Kemudian saya lihat Top Stock (Top Gainers by % Change), lalu saya lihat saham-saham lapis tiga yang harganya dibawah Rp700 yang pada pukul 09.00 sudah mengalami kenaikan cukup tinggi, sampai 2% lebih, saham itu langsung saya beli, karena biasanya sampai satu jam kemudian, harga sahamnya naik sampai 7-8% (tergantung kenaikannya, 10% juga bisa).
Cara seperti itu terbukti bisa memberikan keuntungan bagi saya beberapa kali. Sebagai contoh, saya pernah untung dari saham DSFI sampai 3 kali dari strategi itu. Dengan cara seperti itu, saya jadi scalping trader. Dalam 45 menit saja, saham yang saya beli tadi langsung saya jual dan cuan.
Cara lainnya, pernah membeli saham hanya dengan melihat antriannya saja. Pokok kalau permintaannya banyak dan pelan2 harganya naik, saya langsung beli sahamnya. Kemudian, sesaat ketika antrian beli mulai menipis saya siap2 pasang sell.
Tetapi dengan cara2 seperti ini, Anda harus di depan layar terus dan memantau harga saham. Cara yang lebih canggih, kalau Anda punya teman bandar, Anda bisa memanfaatkan informasi dari bandar, saham apa yang akan digoreng. Kemudian, Anda beli saja saham tersebut lalu jual kalau bandar sudah memberi informasi pada Anda bahwa saham akan dijual.
Nah, akan tetapi poin penting yang ingin saya sampaikan pada Anda disini adalah: saya sudah tidak mau memakai cara-cara seperti ini lagi. Alasannya:
Pertama. Saya punya prinsip bahwa membeli saham = membeli perusahaan. Jadi, saya tidak mau membeli tanpa dasar analisis dan cuma kira2 saja.
Kedua, Gambling. Cara-cara seperti itu terlalu gambling. Mungkin masih banyak cara lagi selain cara saya mendapatkan capital gain tanpa analisis teknikal. Tapi, intinya tetap sama gambling. Pada poin pertama sudah saya paparkan bahwa membeli saham = membeli perusahaan. Walaupun hanya untuk jangka pendek, tapi saya tidak memegang prinsip saham adalah gambling. Semua tergantung cara Anda memperlakukan bisnis saham.
Ketiga. Latihan jantung. Melihat harga saham yang naik tapi kemudian turun - lalu naik lagi - turun lagi membuat jantung saya berdebar-debar. Dari sisi psikologis sebagai trader, membuat saya pribadi menjadi tidak tenang. Kembali lagi ke poin 2, akibat sifat gambling, perasaan Anda mungkin jadi tidak tenang karena segala sesuatunya hanya berdasarkan kira2 saja. Kalau gambling, berarti selain Anda melihat saham ini akan naik cepat beberapa menit, saham juga ada potensi turun cepat dalam beberapa menit saja...
Keempat. Memprediksi menggunakan analisis teknikal saja bisa meleset, bagaimana kalau tidak pakai analisis? Sekalipun menggunakan analisis teknikal, prediksi Anda masih tetap bisa meleset. Kenapa begitu?
Karena di pasar modal Anda tidak akan pernah bisa memastikan segala sesuatu. Anda hanya bisa memprediksi... Saya ulangi sekali lagi, "Di pasar modal Anda TIDAK PERNAH BISA MEMASTIKAN kenaikan-penurunan harga saham, Anda hanya bisa MEMPREDIKSI. Kalau Anda tidak menggunakan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, apalagi kalau tidak pakai analisis Anda mau pakai apa? Sudah pasti Anda hanya akan ber- gambling ria. Menunggu ketidakpastian dan membuat Anda tidak tenang. Padahal, prinsip dari saham, adalah bisnis bukan gambling. Itulah kenapa alat analisis selalu diperlukan.
So, kesimpulannya, kalau Anda ingin membeli saham, Anda tidak saya sarankan bermain tanpa dasar analisis. Baca juga postingan: Menggunakan Analisis Teknikal Secara Bijak. Satu hal yang pasti, kalau Anda trading tanpa dasar analisis, itu sama saja dengan gambling. Semua pembelajaran membutuhkan proses dari nol.