Tuesday, May 31, 2016

Arti dan Ilustrasi Fraksi Harga Saham

Kalau Anda trading saham, Anda akan sering menjumpai sistem antrian bid-offer yang memiliki rentang harga tertentu. Kalau Anda belum memahami bid-offer, silahkan baca: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part I. Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part II. Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part III. Silahkan lihat contoh dibawah ini. 


Perhatikan saham dengan kode WIKA ini, Anda bisa lihat, terdapat antrian harga Bid Price 1.780 lalu dibawahnya 1.775 dan seterusnya. Hal yang sama juga terjadi pada offer price. Rentang harga yang Anda lihat itulah disebut sebagai fraksi harga saham. Secara harafiah, fraksi harga saham adalah batasan perubahan atau kelipatan harga yang diperbolehkan dalam melakukan transaksi jual beli saham

Kenapa antrian setelah 1.780 dibawahnya kok harus 1.775, kok tidak 2.782 atau 2.600 saja?

Itulah yang akan saya bahas di pos ini. Aturan fraksi harga di pasar modal perlu Anda pahami dengan benar, supaya Anda tidak ngawur dalam memasukkan order harga saham. Kalau Anda tidak memahami fraksi harga saham, Anda bisa ngawur memasukkan order beli-jual. Sehingga, kalau Anda memasukkan order yang tidak sesuai dengan fraksi harga, otomatis order Anda akan di-reject oleh sistem, yaitu Jakarta Automatic Trading System (JATS). Fraks harga saham di Indonesia, berdasarkan aturan paling baru dari Bursa Efek Indonesia, sekarang terbagi menjadi 5 fraksi harga. Aturan berlaku per 2 Mei 2016.

Fraksi harga saham yang lama adalah sebagai berikut.



Sedangkan aturan fraksi harga baru diterapkan per 2 Mei 2016, dibagimenjadi 5 fraksi harga sebagai berikut.


Jadi, sekarang Anda mengacu pada fraksi harga saham yang baru (5 fraksi harga). Kalau Anda ingin membaca mengenai fraksi harga saham, serta dampaknya pada pasar modal, sudah pernah saya bahas di pos ini: Fraksi Harga Saham Baru dan Dampaknya pada Pasar ModalBaca juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.

Ilustrasi 1 penjelasan fraksi harga saham adalah sebagai berikut.


Kalau Anda perhatikan harga saham perusahaan PT PP Properti Tbk (PPRO) saat ini berada pada rentang harga Rp50-200. Artinya, fraksi harga sahamnya adalah Rp1. Itu artinya, jika terjadi kenaikan harga, maka kenaikan harga PPRO dimulai secara bertahap, mulai 196, 197, 198 dan seterusnya. Demikian juga jika terjadi penurunan harga, maka penurunannya juga bertahap mengikuti fraksi harga, yaitu mulai 195, 194, 193 dan seterusnya.

Kalau fraksi harga saham Rp1, artinya maksimum perubahannya adalah Rp10 (lihat kembali tabel diatas). Apa artinya? Misalkan harga pembukaan (opening price) saham PPRO adalah Rp196. Maka, kenaikan harga saham PPRO maksimal adalah sampai Rp206. Kenaikan maksimal mengacu pada harga opening pada sesi perdagangan hari tersebut.  

Ilustrasi 2 penjelasan fraksi harga saham adalah sebagai berikut.

Perhatikan antrian saham Waskita Karya (WSKT) dibawah. 


Jika mengacu pada fraksi harga, harga saham WSKT saat ini berada pada kelompok harga Rp500-2.000. Oleh karena itu, fraksi harganya adalah Rp5 dan maksimum perubahan Rp50. Perhatikan antrian saham WSKT pada Bid Price maupun Offer Price harganya selalu selisih Rp5. Jadi pada antrian ini, Anda tidak akan melihat harga saham WSKT yang dari harga bid price Rp1.780, tiba2 antrian harga dibawahnya menjadi Rp3.047. Bahasanya gaulnya: sak karepe dewe. Dengan kata lain, antrian harga saham di Bursa Efek yang Anda lihat di software saham, semuanya terjadi karena aturan fraksi harga yang sudah ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tiba2 Anda punya pertanyaan cemerlang: "Bung Heze, kalau harga dari 1.780 loncat ke 3.047 pada antrian dibawahnya jelas terlalu jauh donk. Apakah mungkin antrian dari 1.780, kemudian dibawahnya langsung loncat ke 1.770 , tanpa melalui 1.775?"

Sangat mungkin. 

"Lho, tadi katanya fraksi hargnya Rp5, kan loncatnya harus Rp5, kalau 1.780 ke 1.770 kan sudah loncat Rp10?" Protes Anda. 

Anda jangan kaget kalau ternyata antrian harga suatu saham terkadang loncat. Misalnya seperti pada contoh diatas, fraksi harga WSKT adalah Rp5. Berarti jika harga bid price paling atas sebesar Rp1.780, harga antrian bawahnya harusnya adalah Rp1.775. Tetapi, terkadang Anda bisa menemui harga saham yang antriannya loncat (dari 1.780 ke 1.770). Hal tersebut dikarenakan tidak ada atau belum ada trader yang memasang antrian harga di Rp1.775, sehingga harga tersebut kosong. Kasus seperti ini, biasanya akan sering Anda jumpai ketika pasar saham baru buka. Jika Anda belum memagami jam buka pasar saham, silahkan klik: Jam Perdagangan di Bursa Saham Indonesia.

Dikarenakan para trader yang memasang antrian masih sedikit, sehingga ada beberapa antrian harga yang masih kosong. Kasus tersebut bukanlah pelanggaran fraksi harga saham. Kasus tersebut hanyalah 'loncatan' harga. Sepanjang harga saham kelipatannya tetap mengikuti fraksi harga, saya rasa tidak ada masalah.  

Pada saham2 gorengan, Anda akan sering menemukan antrian harga yang "bolong-bolong" seperti itu. Mengapa? Sederhana saja, saham gorengan tidak likuid. Kalau Anda ingin tahu fraksi harga besar vs fraksi harga kecil, mana yang memberikan cuan lebih cepat. Silahkan baca pos: Fraksi Harga Kecil vs Besar, Mana yang Lebih Cepat Cuan?

Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga diatas berlaku untuk satu hari Bursa penuh di pasar reguler dan disesuaikan pada hari Bursa berikutnya, jika harga penutupan berada pada rentang harga yang berbeda. Kalau ada fraksi harga saham, pasti ada yang namanya autoreject saham. Silahkan baca pos: Arti dan Ilustrasi Auto Reject Saham.

Saturday, May 28, 2016

Cara Membeli Saham Online

Baca pos sebelumnya: Tampilan Menu Saham Online.

Sebelum bisa membeli saham, Anda harus punya rekening efek dahulu. Kalau Anda belum mengerti, silahkan baca: Cara dan Teknis Membuka Rekening Saham. Sebelum bisa membeli saham online, Anda harus melakukan deposit ke RDI Anda. Kalau Anda belum paham RDI, silahkan buka: Rekening Dana Investor dan Manfaatnya.

Kalau Anda ingin membeli saham secara online melalui fasilitas software, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Buka menu Trade, maka akan tampil menu Buy dan Sell.



Kalau Anda ingin beli saham, Anda harus klik menu buy yang ada pada tampilan software saham. Kira2 menunya seperti pada gambar diatas. Anda bisa juga menggunakan tombol keyboard jika ingin beli dan jual saham. Beli = tekan F2. Jual = tekan F4.

MEMBELI SAHAM

Jika membeli saham, maka tampilannya adalah sebagai berikut (klik gambar untuk memperbesar).


Jika ingin membeli saham, ketikkan kode saham yang Anda inginkan. Misalkan, Anda ingin membeli saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), maka ketikkan kode JSMR, seperti yang Anda lihat diatas. Setelah itu, Anda tinggal memasukkan Price (Harga) dan jumlah lot yang Anda inginkan (lihat pada 2 tanda lingkaran merah dibawah). Jika Anda tidak hafal kode saham di Bursa Efek, Anda bisa mencarianya melalui link berikut:   Kode Saham situs Britama

Catatan: 1 lot = 100 lembar sahamOrder transaksi beli dan jual masih dikenakan fee. Besar-kecilnya fee transaksi tergantung dari kebijakan masing2 perusahaan sekuritas.

Misalkan Anda ingin membeli saham JSMR di harga 5.100 sebanyak 3 lot, maka pada kolom Price tinggal Anda ketikkan 5.100 dan kolom lots ketikkan 3. Setelah itu, klik tombol Buy dan order Anda akan langsung diproses oleh sistem (Jakarta Automatic Trading System).

MENJUAL SAHAM

Jika Anda menjual saham JSMR yang Anda beli tadi, maka Anda tinggal klik menu sell atau tekan tombol F4 yang disediakan oleh setiap software perusahaan sekuritas, dan ketikkan JSMR. 

Perlu Anda ketahui, jika Anda sudah memiliki saham dan kemudian menjual saham tersebut, pada software saham akan menampilkan jumlah lot yang Anda miliki. Pada contoh diatas, saya membeli saham JSMR sebanyak 3 lot, maka ketika akan menjual sahamnya kembali, tertulis Quantity in Hand: 3 Lots (lihat lingkaran merah). Langkah2 menjual sama dengan langkah2 ketika Anda membeli saham. 

Catatan: Untuk memasukkan order beli dan jual saham, Anda harus memahami bid dan offer. Jika Anda belum memahami bid dan offer, silahkan klik: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Bursa Saham.

** Yang saya tampilkan diatas (menu buy-sell) adalah tampilan dari software perusahaan sekuritas yang saya gunakan trading. Setiap menu software trading yang dimiliki setiap perusahaan sekuritas, rata-rata sama yang membedakan hanya tampilannya saja (warna, letak dan sebagainya).

Wednesday, May 25, 2016

Tampilan Menu Saham Online - Part I

Mungkin Anda yang belum pernah trading saham, atau Anda yang ingin berniat untuk membuka rekening saham supaya bisa trading, mungkin Anda masih bingung dengan yang dinamakan dengan "Saham Online". 

Untuk mudahnya, saham online adalah transaksi jual-beli saham yang dilakukan melalui fasilitias platform trading (software) yang disediakan oleh perusahaan sekuritas, ketika Anda membuka rekening efek di perusahaan sekuritas tersebut. Baca juga: Cara Membeli Saham Perusahaan GO Public (Tbk). Baca juga: Cara dan Teknis Membuka Rekening Saham.

Ketika Anda membuka rekening efek, dan seluruh kelengkapan adminsitrasi Anda sudah terpenuhi, dan ketika sudah mendapatkan Rekening Dana Investor (RDI), maka Anda sudah bisa menjalankan trading online, melalui software saham yang diberikan oleh perushaaan sekuritas. Software saham online trading setiap perusahaan sekuritas memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya setiap menu2 yang terdapat pada software tidak memiliki perbedaan yang jauh. Dengan kata lain, menu2 umum, seperti informasi IHSG, informasi indeks2 saham, informasi top stocks dan lain-lain akan selalu ada di setiap software saham di perusahaan sekuritas manapun. 

Catatan: Saat ini hampir seluruh perusahaan sekuritas pasti menyediakan sarana online trading. Banyak keuntungan yang didapatkan dari trading online. Salah satunya, fee online trading jauh lebih kecil dibandingkan fee full service broker, karena Anda memasukkan sendiri order beli dan jual. 

Kalau Anda ingin trading online, ada baiknya Anda mengetahui tampilan-tampilan utama dari software online, dan Anda harus paham cara membaca informasi2 penting yang ada pada platform trading yang disediakan oleh setiap perusahaan sekuritas. Berikut informasi2 penting yang terdapat pada software trading online.



Di atas sendiri terdapat tulisan Composite Index, Value, Volume, Frequency. Apa artinya?

Composite Index kalau diterjemahkan artinya sama dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG adalah indeks pasar saham Indonesia yang terdiri dari seluruh saham di Bursa Efek. Naik turunnya IHSG tergantung dari pergerakan saham2 di Bursa Efek. APabila Composite Index berwarna hijau seperti gambar diatas, artinya IHSG sedang naik. Kalau IHSG naik berarti banyak saham2 yang sedang mengalami kenaikan, sehingga turut menopang laju IHSG. Sebaliknya, jika warna tulisan pada composite Index sedang merah, artinya IHSG sedan turun, alias banyak saham yang sedang koreksi. Lalu, bagaimana cara membaca IHSG yang tertera di software saham trading online?

Perhatikan, bahwa pada tampilan diatas dituliskan angka 5.142,13. Terdapat pula angka 9.73 (0.19%). Artinya, IHSG saat ini sedang berada pada angka 5.142,13, naik 9.73 poin dengan kenaikan sebesar 0.19%. Perbandingan kenaikan IHSG dibandingkan dengan IHSG closing hari sebelumnya.  Perlu Anda ketahui, IHSG akan terus bergerak bahkan hampir setiap detik, karena harga saham terus bergerak naik dan turun selama jam perdagangan. Terdapat pula tampilan tanggal di sebelah poin IHSG: 08/13/2014 09:12:10. Hal itu menunjukkan tanggal saat itu dan jam perdagangan.  

Perhatikan juga dibawah tulisan Indonesia Stock Exchange (IDX) terdapat tulisan Open (berwarna hijau). Open artinya pasar sedang buka (jam perdagangan Bursa saham sedang berlangsung). Tulisan Open akan selalu berwarna hijau, apabila pasar tutup, maka tulisan yang tertera adalah Close (berwarna merah).

Bagaimana dengan tampilan menu lainnya? Silahkan lanjut baca ke Part II: Tampilan Menu Saham Online - Part II. 

Tuesday, May 24, 2016

Kartu AKSES Saham


Jika Anda sudah berhasil membuka rekening saham, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pasti akan memberikan kepada Anda kartu AKSES. Akses adalah kepanjangan dari Acuan Kepemilikan SekuritasKartu Akses berisi mengenai identitas Anda dan ID investor Anda. Kartu Akses yang Anda miliki inilah yang menjadi bukti bahwa Anda adalah seorang investor. Wujud kartu AKSES adalah sebagai berikut (lihat gambar dibawah). 



Kartu AKses terdiri dari Investor ID dan Nama Anda yang membuktikan bahwa Anda adalah seorang investor di pasar modal, dan membuktikan bahwa Anda memang memiliki rekening efek.


Selain kartu Akses, Anda bisa mengakses akun Akses Anda tersebut melalui: website Akses. Informasi tentang Akses lebih lengkap bisa Anda lihat melalui situs resmi Kustodian Sentral Efek Indonesia disini: KSEI AKSES. Akses digunakan untuk memantau portofolio saham yang Anda miliki secara real time. Tujuannya: Supaya Anda bisa melihat saham2 yang Anda miliki, dan tentu saja untuk menghindarkan Anda dari "tangan-tangan" yang tidak bertanggung jawab terhadap rekening saham Anda. So, KSEI memberikan fasilitas untuk memantau rekening Anda secara online dan real time. Intinya, akun Akses digunakan untuk memperoleh informasi data portofolio saham dalam Sub rekening efek Anda pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Tampilan Akses di website bisa Anda lihat melalui gambar dibawah ini.



Demikian informasi mengenai kartu Akses dan akun Akses online. Ada baiknya Anda memanfaatkan fasilitas Akses ini, jika Anda sudah membuka rekening saham.

Monday, May 23, 2016

Rekening Dana Investor dan Manfaatnya


Rekening Dana Investor (RDI) atau sub rekening efek atau Rekening Dana Nasabah (RDN) adalah rekening di bank atas nama investor yang  digunakan secara khusus untuk aktivitas transaksi beli-jual saham, dan terpisah dari rekening sekuritas (sumber: www.ilmu-investasi.com). Jadi, RDI ini hanya digunakan khusus untuk aktivitas jual beli saham saja. Tidak bisa digunakan untuk keperluan pribadi Anda. 

RDI bisa Anda dapatkan HANYA JIKA Anda sudah membuka rekening saham di kantor sekuritas. Bagaimana kalau belum buka? Otomatis Anda tidak mungkin bisa memiliki RDI, karena RDI  hanya digunakan untuk tujuan trading atau investasi. Maka, Anda harus punya rekening saham terlebih dahulu. 

Dalam definisi diatas, disebutkan bahwa "RDI adalah rekening bank..... (bla bla  bla)". Anda mungkin berpikir"Rekening bank apa ya? Apakah rekening BCA, BRI, Mandiri, Danamon?" Inilah yang akan saya jawab di pos ini.

Perlu Anda ketahui, setiap kantor sekuritas memiliki kerja sama dengan pihak perbankan dalam hal penyediaan RDI. Jadi setiap kantor sekuritas bisa saja menggunakan rekening dana investor yang berbeda-beda untuk tiap bank. Misalnya: Anda membuka akun rekening saham di kantor sekuritas A, lalu RDI yang Anda dapatkan berasal dari Bank X. Teman Anda membuka akun rekening saham di kantor sekuritas B, lalu RDI yang teman Anda dapatkan bukan RDI dari Bank X, melainkan dari Bank Y. Kira2 seperti itu ilustrasinya.

Meskipun pihak sekuritas menjalin kerja sama dengan perbankan resmi di Indonesia dalam hal penyediaan rekening dana untuk investor, namun RDI kalau boleh saya bilang tidak ada wujudnya.. Tidak ada kartu buku tabungan, tidak ada kartu ATM seperti rekening Bank Anda pada umumnya. 

Lho kok bisa?

Seperti definisi RDI diatas, bahwa RDI HANYA DIGUNAKAN untuk aktivitas transaksi jual-beli saham. Artinya? Artinya, RDI hanyalah digunakan sebagai perantara saja alias "dana lewat". So, kalau Anda memiliki RDI dari bank tertentu, RDI tidak dikenakan biaya bunga sama sekali. Berbeda dengan rekening bank, yang duitnya bisa Anda tarik sewaktu-waktu melalui ATM, pasti kena biaya bunga per bulan. 

Hal itu juga berarti RDI digunakan sebagai sarana untuk melakukan deposit dari rekening bank ke akun saham Anda. Deposit = menyuntikkan modal ke dalam rekening saham untuk aktivitas jual-beli saham (trading). 

Bagaimana caranya agar RDI bisa digunakan untuk menyuntikkan modal? Tanya Anda....

Setiap Anda membuka rekening saham di kantor sekuritas, selain mendapatkan RDI, pada saat pengisian formulir Anda juga diwajibkan mengisi rekening Bank yang Anda miliki. Rekening bank (ATM) digunakan untuk deposit maupun withdraw. 

Untuk lebih mudah saya berikan ilustrasinya.

Anda memiliki RDI dengan nomor rekening 12345. Sedangkan rekening bank yang Anda gunakan untuk deposit dan withdraw (ATM), nomornya: 23456. Anda ingin menyetor modal untuk transaksi saham sebesar Rp1.000.000. Itu artinya, Anda menyetor dana sebesar Rp1.000.000 dari rekening bank Anda (23456) ke RDI Anda (12345). Nantinya, dana Anda akan masuk pada account balance. Bagaimana tampilan account balance di software saham? Silahkan baca pos: Tampilan Menu Saham Online.

Anggaplah setelah trading 1 bulan, keuntungan Anda bertambah menjadi Rp200.000. Kemudian, Anda berpikir untuk menarik dana (withdraw). Kalau Anda ingin menarik dana, Anda tinggal klik menu withdraw yang terdapat pada software saham Anda. Kalau Anda melakukan penarikan dana, berarti uang sebesar Rp200.000 nantinya akan pindah ke rekening bank Anda (ATM), yaitu rekening Anda dengan nomor 23456. 

Saya pikir cukup penjelasan saya mengenai RDI dan manfaatnya. Kini Anda sudah paham apabila ingin melakukan deposit (suntik modal) maupun menarik dana (withdraw). Anda juga sudah paham arti dari RDI. Jika Anda ingin memahami tampilan software saham online dan penjelasannya, silahkan baca pos: Tampilan Menu Saham Online. 

Sunday, May 22, 2016

Cara dan Teknis Membuka Rekening Saham

Baca pos sebelumnya: Cara Membeli Saham Go Public (Tbk).  Pada pos sebelumnya, saya sudah mengatakan pada Anda, jika Anda ingin trading maka Anda harus memiliki rekening saham (rekening efek) terlebih dahulu. Pada pos ini, saya akan menjelaskan prosedur dan teknis dalam membuka rekening saham. 

Langkah pertama membuka rekening saham berarti Anda harus pergi ke kantor sekuritas terlebih dahulu. Tapi kalau Anda tidak tahu kantor sekuritas yang baik dan ideal, Anda bisa membaca pos saya: Tips-tips Memilih Perusahaan Sekuritas Terbaik. Dan kalau Anda tidak mengetahui list kantor sekuritas, termasuk kantor sekuritas cabang yang ada di kota Anda, Anda sebenarnya bisa mencari melalui situs www.idx.co.id. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Pertama: Buka situs www.idx.co.id

Kedua: Perhatikan gambar dibawah. Untuk mencari kantor sekuritas di kota Anda, Anda bisa klik menu samping kiri (yang saya beri lingkaran merah). Klik Anggota Bursa  Partisipan --> Anggota Bursa di Kota Anda.



Ketiga, dimonitor Anda akan tampil daftar2 kantor sekuritas sebagai berikut. Namun, daftar kantor sekuritas tersebut masih bersifat menyeluruh, yaitu menampilkan daftar kantor sekuritas di seluruh kota. Kalau Anda ingin mencari daftar kantor sekuritas yang khusus di kota Anda saja, perhatikan lingkaran merah dibawah. Pada kotak tersebut, Anda tinggal ketikkan kota dimana Anda tinggal.



Berikut adalah contohnya. Saya masukkan kota Jakarta. Dan Anda lihat tampilan dibawah. Muncul daftar kantor sekuritas yang berada di kota Jakarta saja. Kalau Anda melihat pada gambar dibawah, mungkin hanya ada 15 daftar kantor sekuritas yang ada di Jakarta. Tetapi,  sebenarnya ada lebih dari 15. Anda bisa next page pada bagian bawah, atau page size-nya Anda perbesar, menjadi 50 misalnya. 




Keempat, Kalau Anda ingin melihat informasi2 kantor sekuritas yang ada pada daftar tersebut, Anda tinggal klik salah satu kantor sekuritas tersebut. Pada contoh disini, saya coba pilih Daewoo Securities Indonesia (YP). Maka Anda bisa melihat tampilannya dibawah ini. 



Pada gambar diatas, Anda bisa melihat informasi2 yang tercantum. Anda bisa melihat alamat lokasi, nomor kontak kantor sekuritas yang bersangkutan (yang Anda cari), sehingga memungkinkan untuk Anda cari tahu informasi2 seputar pendaftaran pembukaan rekening efek di kantor sekuritas tersebut. Misalnya: fasilitas online trading apa yang bisa saya dapatkan, berapa besaran fee transaksi beli dan jual? Dan info2 lainnya.

Kalau Anda ingin melihat kinerja kantor sekuritas yang bersangkutan, ingin melihat siapa jajaran direksinya, Anda juga bisa melihat pada menu "Profil" dan "Laporan Keuangan" (ada di bawah tulisan Daewoo Securities Indonesia).

Demikian cara untuk mencari kantor sekuritas yang ada di kota Anda, yaitu melalui situs IDX. Situs www.idx.co.id sesungguhnya memiliki banyak informasi, hendaknya kalau Anda orang pasar modal, ada baiknya Anda mulai memanfaatkan informasi2 yang diberikan oleh situs IDX. 

Nah, kalau Anda tanya kantor sekuritas yang minimum depositnya cuma Rp1.000.000 kantor sekuritas mana saja? Kantor sekuritas yang fee-nya paling kecil kantor sekuritas apa? Kantor sekuritas apa saja yang menyediakan jasa pengisian formulir secara online (tidak perlu datang ke kantor sekuritas)?

Terus terang saya tidak tahu. Untuk hal2 yang bersifat teknis tersebut, silahkan Anda coba googling atau Anda tanya sendiri ke perusahaan sekuritas yang bersangkutan. Atau, Anda bisa coba googling dan temukan situs resmi kantor sekuritas yang bersangkutan. Carilah informasi melalui situs resmi kantor sekuritas tersebut, atau mungkin Anda bisa langsung datang ke kantor sekuritas yang bersangkutan. Jika Anda ingin melakukan pengisian form pembukaan rekening saham secara online, tanyakan ke kantor sekuritas yang bersangkutan, namun apabila kantor sekuritas tidak menyediakan form pengisian secara online, Anda bisa mempertimbangkan untuk mencari kantor sekuritas yang lain...

Catatan: Kalau Anda ingin mencari kriteria perusahaan sekuritas mana yang terbaik, silahkan baca pos: Tips-tips Memilih Perusahaan Sekuritas.

Langkah ketiga: Kalau Anda sudah menemukan kantor sekuritas yang cocok untuk Anda, maka langkah selanjutnya adalah mengisi formulir untuk pembukaan rekening saham. Pengisian formulir dibutuhkan untuk menjadi data nasabah. Data2 apa saja yang harus diisi? Ada cukup banyak yang harus diisi. Data2 yang diisi biasanya bersifat umum, seperti: data2 KTP, data aset, pekerjaan, nama orang tua, nomor telepon, rekening bank untuk setor dana ke rekening saham dan masih banyak lainnya. Pada umumnya setiap kantor sekuritas mengharuskan Anda untuk mengisi data2 tersebut. Data2 yang harus diisikan umumnya hampir sama ketika Anda membuka rekening di Bank.

Setelah Anda selesai mengisi form pendaftaran untuk data nasabah, Anda tinggal menunggu rekening saham Anda diaktifkan.. Dan kalau Anda ingin melakukan trading, Anda tinggal melakukan deposit ke akun rekening saham Anda. Jangan lupa, kalau rekening saham Anda sudah diaktifkan, Anda akan mendapatkan kartu AKSES dari kantor sekuritas. 

Sampai disini, mungkin Anda punya beberapa pertanyaan, "Apa itu kartu AKSES?" Apa kegunaan kartu AKSES?" Lalu, gimana caranya saya deposit? 

Untuk menjawab pertanyaan2 Anda, silahkan baca pos berikut: Kartu AKSES Saham. Baca juga pos berikut: Rekening Dana Investor dan Manfaatnya

Saturday, May 21, 2016

Cara Membeli Saham Perusahaan Go Public

Jika Anda bertanya: Bagaimana caranya trading? Bagaimana caranya membeli saham Indonesia? Dimana saya bisa membeli saham2 perusahaan go public? 

Apakah saham2 Indonesia yang go public bisa dibeli melalui bank, melalui notaris, atau pergi langsung ke perusahaan yang bersangkutan untuk langsung membeli sahamnya?

Tidak. Anda TIDAK BISA membeli saham2 tersebut  melalui cara2 tersebut. Kalau Anda ingin membeli saham perusahaan go public, Anda harus membelinya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Caranya: membuka rekening saham (rekening efek) di kantor sekuritas di kota Anda atau kota terdekat. Semua transaksi jual-beli saham go public terjadi HANYA di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan perdagangan transaksi saham. 

Kalau Anda berniat trading saham, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah Anda membuka rekening efek terlebih dahulu. Karena tanpa memiliki rekening efek, dipastikan 100% Anda tidak bisa trading saham maupun investasi, karena seluruh kegiatan jual dan beli saham2 perusahaan go public yang Anda lakukan, seluruhnya bisa terjadi ketika rekening saham Anda sudah aktif dan Anda sudah menyetor modal, kemudian Anda membeli dan menjual saham. Dengan membuka rekening saham di kantor sekuritas, maka Anda dapat dikatakan menjadi nasabah dari kantor sekuritas tersebut. 

Kantor sekuritas menyediakan jasa full service broker dan trading online, tergantung layanan kantor sekuritas yang bersangkutan. Bedanya, kalau menggunakan full service broker Anda tidak perlu memasukkan order beli dan order jual sendiri. Kalau Anda ingin membeli atau menjual saham, Anda tinggal menelepon broker Anda, kemudian broker yang meneruskan amanah order Anda. Kalau pada trading online, Anda tidak perlu menelepon broker, tetapi jika Anda ingin membeli maupun menjual saham, Anda bisa melakukannya sendiri hanya dengan klik tombol mouse di layar monitor Anda, melalui software untuk trading yang sudah disediakan oleh tiap2 kantor sekuritas. 

Sekarang saya rasa hampir semua kantor sekuritas sudah menyediakan sarana trading online. Hal ini dikarenakan dengan online trading, maka perdagangan di Bursa Efek Indonesia bisa menjadi lebih praktis dan mudah. Selain itu, kalau Anda menggunakan full service broker, deposit minimumnya jauh lebih besar (bisa puluhan juta) ketimbang Anda yang menggunakan trading online. Saat ini, kantor sekuritas berlomba-lomba untuk memberikan deposit minimum kepada para nasabahnya. Bahkan, ada yang memberikan minimal deposit hanya Rp1.000.000 (satu juta rupiah).

Lalu, bagaimana prosedur teknis membuka rekening saham, data apa saja yang harus saya isi, apa yang saya dapatkan kalau sudah berhasil membuka rekening saham, bagaimana saya tahu lokasi kantor sekuritas di kota saya dan  apa yang harus saya lakukan? Untuk menjawab semua pertanyaan Anda mengenai pembukaan rekening saham, silahkan lanjut membaca ke pos berikutnya: Cara dan Teknis Membuka Rekening Saham.

Monday, May 09, 2016

Analisis Teknikal: Harga Saham yang Akan Menuju Rp50

[Bagi Anda yang ingin mendapatkan ebook pasar modal, strategi trading dan belajar saham terbaru, + free software saham dan konsultasi, Anda bisa mendapatkannya disini: Buku Saham.]

Harga saham yang "murah" dengan fluktuatif yang luar biasa memang enak dibeli. Selain itu, Anda bisa dapat cuan hanya dalam hitungan menit. Kalau dalam istilah trader itu disebut dengan scalping trader. Nah, sekarang saya tanya pada Anda yang suka trading di saham yang harganya "murah":

"Kalau Anda beli ternyata, saham Anda nyantol (nggak bisa jual lagi karena harga turun terus), lalu kemudian harganya jadi Rp50 apa yang Anda lakukan?"

Barangkali Anda akan menjawab kembali: "Tahan saja, kita doakan aja biar harganya kembali." 

Itu kalau kembali, kalau nggak kembali? Nah, oleh karena itu saya ingin sharing sedikit supaya Anda tidak gampang terjebak dengan harga saham yang "murah". Trader biasanya suka membeli saham yang harganya turun terus. Di buku (ebook) saya, saya juga menjelaskan strategi bagaimana cara membeli saham downtrend. Klik disini: Buku Pasar Modal. Akan tetapi, tidak semua saham downtrend itu bagus. Ada harga saham dimana pelaku pasar siap untuk menjatuhkannya ke harga Rp50 dan kemungkinan akan sulit bangkit lagi. 

Harga saham yang akan dibanting ke Rp50 selain trennya turun, harga sahamnya nyaris nggak pernah rebound. Kalau harga saham downtrend, tapi masih dipertahankan, minimal harga saham tersebut masih membentuk sideways. Kenapa kok membentuk sideways?

"Jadi, apakah kalau harga sahamnya turun tapi masih ada tren sidewaysnya artinya harga saham nggak mungkin jatuh ke Rp50?" 


Belum tentu. Mari kita bahas perlahan. 

Saya masih ingat benar waktu saham2 ini pergerakannya downtrend, jadi saham gorengan tapi justru sangat disukai oleh trader karena fluktuatifnya cukup tinggi: BUMI, ENRG, TRAM, IATA, BIPI. Saya juga sempat beli dan cuan dari BUMI saat BUMI masih membentuk downtrend tapi masih ada kecenderungan sideways. Harga sahamnya awal 2015 masih bisa dianalisis secara teknikal. Nah sekarang perhatikan grafik saham2 tersebut dibawah. Bagaimana pergerakannya menurut Anda? Esktrem bukan?







Saham2 tersebut ketika mulai menuju Rp50 harga sahamnya "nggak pernah" menunjukkan uptrend.. Artinya, harga sahamnya jatuh terus kalaupun naik, naiknya cuma sedikit (nggak terasa). Kalau Anda perhatikan beberapa grafik diatas, nggak lama kemudian harga sahamnya jatuh ke Rp50 dan akhirnya menjadi saham tidur. Tentu sangat sedih kalau masih menyimpan saham tidur dan nggak bisa jual lagi. Nah, lihatlah pergerakannya. Ciri2 harga saham yang akan dibanting ke harga Rp50 adalah:

- Secara tren, harga sahamnya turun tajam sampai dibawah 200-300, tapi harganya masih terus turun.

Ditengah-tengah penurunan, harga sahamnya mulai tidak likuid (naik drastis, tiba2 turun drastis).

Emiten terus menerus ditempa berita buruk dan tak kunjung selesai. Contoh: Berita buruk tentang utang BUMI (Bakrie Group) dan TRAM (kebakaran kapal hingga memburuknya laporan keuangan emiten).

Yang jadi pertanyaan, walaupun harga saham turun terus, apakah berarti sahamnya sama sekali nggak layak dikoleksi? Belum tentu. Saya bahas intinya. Jika ingin membeli saham "murah", maka minimal saham tersebut harus membentuk sideways di sekitar tren turun tersebut.. Baca postingan: Saham Murah Belum Tentu Layak Dikoleksi Lihat Kasus 1: Saham Murah dan Layak Dibeli. Postingan ini juga sekaligus menjawab keraguan: Apakah kalau harga sahamnya turun tapi masih ada tren sidewaysnya artinya harga saham nggak mungkin jatuh ke Rp50?" 

Temukan juga strategi membeli saham donwtrend: Membeli saham downtrend. Beranikah Anda? Disertai bukti2 lanjutan tentang pola2 saham downtrend yang akan bullish. Temukan di buku saya. Klik disini: Buku Pasar Modal.

"Pak, bagaimana jika harga saham sudah menuju Rp50. Mungkin nggak diangkat lagi?"

Bisa saja. Contohnya adalah BKSL dan TAXI. Mari lihat pergerakannya.




Kalau Anda perhatikan saham TAXI dan BKSL, Anda lihat trennya Anda pasti berpikir: "Ini harga sahamnya bakal ke Rp50" . Tapi kalau Anda perhatikan baik2 lagi, setelah harga hampir ke Rp50, ternyata harganya diangkat lagi. Itu artinya harga saham yang sudah menuju Rp50, masih ada potensi untuk diangkat. Asalkan belum jadi saham tidur. Kalau sudah jadi saham tidur agak lama selama beberapa bulan, biasanya harga sahamnya akan susah untuk diangkat kembali.

Tapi perlu Anda ingat, bahwa harga saham yang sudah benar2 jatuh biasanya sulit kembali ke harga semula apalagi sampai breakout. Kenaikannya pun tidak signifikan dan kemudian harga keesokan harinya bisa langsung turun sampai 5% lebih. Bahkan saham tidur, bisa tiba2 diangkat, tapi kemudian harga sahamnya akan kembali lagi ke Rp50.. Contohnya adalah BUMI... Lihat grafik BUMI diatas. So, hindari saja saham2 yang akan bergerak menuju Rp50. Jangan sampai saham Anda nyangkut kemudian Anda nggak bisa jual karena harganya terlanjur turun terlalu banyak dan akhirnya jadi saham tidur. 
 

Sunday, May 08, 2016

Gunakan Analisis Teknikal Secara Bijak

Analisis teknikal adalah senjata trader saham maupun forex untuk memperoleh cuan (keuntungan) dari pergerakan harga saham / mata uang. Waktu saya mulai belajar analisis teknikal, saya bergabung di forum pasar modal, dan saya chatting dengan salah satu admin disana yang expert dalam pasar modal. Pertanyaan saya:

"Pak, analisis teknikal apa yang terbaik?" 

Kenapa saya bertanya demikian? Sebenarnya saya frustrasi. Meskipun saya berhasil memprediksi harga saham naik, tapi ketika saya jual, harga sahamnya naik lagi jauh lebih tinggi. Kemudian seorang expert pasar modal menjawab:

"Tidak ada patokan untuk melihat analisis teknikal terbaik. Semua tergantung Anda cocoknya pakai yang mana."

Kalau disimpulkan berarti: TIDAK ADA ANALISIS TEKNIKAL TERBAIK. Waktu itu saya kesal sama jawaban sang master pasar modal tersebut. Saya berharap menemukan formula teknikal yang bagus, malah saya nggak dapat jawaban. Tapi, perlahan saya mulai paham dengan apa yang dikatakan oleh si expert pasar modal tersebut. Dan sekarang saya berani berkata juga bahwa: Tidak ada analisis teknikal terbaik. 

Yang seharusnya adalah: GUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL SECARA BIJAK. Apa artinya? baca sampai habis... Saya akan kasih kasus nyata yang saya alami sendiri maupun dialami oleh banyak trader di pasar modal... Semoga bermanfaat....

Waktu pertama saya belajar trading saham, saya suka sekali pakai banyak indikator. Saya ingat sekali waktu itu. Di charting saya, saya pasang indikator stochastic, RSI, williams%, MACD volume, moving average dan beberapa indikator lainnya. Pikir saya: dengan bantuan banyak indikator akan lebih mudah menganalisis. 

Tapi yang terjadi saya malah tambah bingung. Stochastic dan RSI mengatakan beli, williams% dan moving average mengatakan jual. MACD volume menunjukkan tekanan jual mulai reda, tapi grafiknya masih mendatar. Jika Anda jadi saya, apa Anda lakukan? Anda pasti bingung bukan? Saya harus buy atau sell? Pada akhirnya saya nggak bisa memutuskan buy atau sell. 

Karena saya sering membaca tentang analisis teknikal, dan bergabung di forum2 pasar modal online, saya akhirnya mengerti bahwa penggunaan indikator terlalu banyak membuat saya menjadi bingung. Akhirnya, saya kurangi indikator yang saya pakai. Sampai saya menemukan formula yang cocok untuk saya. Tidak mudah menemukan formula yang cocok.. Saya mencoba berkali-kali. Intinya adalah TRIAL AND ERROR.. Coba dan gagal, coba dan gagal.... Terus seperti itu sampai menemukan formula yang cocok.. Semua butuh proses dan pengorbanan.... 

Setelah saya mencoba-coba, ternyata indikator Williams% tidak cocok untuk saya, jadi saya buang. MACD volume juga tidak cocok untuk saya, saya buang juga. Saya pribadi juga tidak pakai moving average (MA), di mana MA ini merupakan analisis teknikal yang sangat popoler. Bukan karena MA jelek, tapi memang saya tidak ahli pakai MA dalam praktiknya. Kalau Anda suruh saya jelaskan secara teori, gampang2 saja. Yang jadi masalah adalah praktik di lapangan..

Hingga akhirnya saya menemukan formula yang cocok, yaitu mempelajari garis support dan resistance yang dikombinasikan dengan pattern candlestick, tren dan volume. Untuk indikator, saya hanya pakai stochastic dan RSI.. Sudah itu saja. Saya merasa nyaman dengan formula analisis teknikal yang saya pakai. Saya selalu melatih dan melatih satu kombinasi analisis teknikal yang saya pakai. Kalau ada rekan2 bertanya, saya menjelaskan dengan formula yang sudah biasa saya pakai tersebut. 

Sebenarnya masalah yang dialami kebanyakan trader itu sama. Pertama, trader menggunakan terlalu banyak indikator analisis teknikal. Kedua, jika trader sudah rugi karena kurang paham dengan formula yang dipakainya, trader tidak segera mengganti formula tersebut dengan formula teknikal yang lain. Trader tidak siap mencoba formula2 baru, yang mungkin akan lebih cocok dengan dirinya. Intinya, tidak siap dengan TRIAL AND ERROR.  

Nah, inilah makna yang saya maksudkan di judul postingan saya: Gunakan Analisis Teknikal Secara Bijak. Memang tidak ada analisis teknikal terbaik. Anda sendirilah yang menentukan analisis teknikal terbaik itu seperti apa, dan apa yang Anda gunakan belum tentu cocok untuk orang lain. Kalau Anda belum menemukan yang cocok, Anda harus coba, trial and error. Namanya juga belajar, pasti butuh waktu dan pengorbanan. Disini saya tidak mengatakan mudah kepada Anda... Supaya Anda juga paham bahwa bisnis saham itu cukup njelimet dan apa yang selama ini dikatakan bahwa Anda bisa dapat return puluhan kali lipat dalam jangka pendek itu hanyalah omong kosong.

Saran saya: kalau sudah menemukan analisis teknikal yang pas untuk Anda, jangan suka berpindah-pindah analisis teknikal. Itu akan semakin membingungkan Anda. Misalnya, hari ini pakai MA, besok ganti pakai RSI, besoknya lagi ganti pakai MACD. Bukannya melarang Anda untuk mempelajari hal baru. Tetapi kalau Anda sudah menemukan formula yang tepat untuk Anda, Anda harus latih itu terus sampai Anda benar2 mahir memprediksi, baik dalam kondisi pasar sedang bullish maupun bearish. Kalau boleh mengumpamakan, saya umpamakan quote Bruce Lee: "lebih baik punya satu tendangan tetapi dilatih 1000 kali, daripada punya 1000 tendangan tapi hanya dilatih satu kali." 

Sama dengan prinsip analisis teknikal di pasar saham, Lebih baik satu formula analisis teknikal Anda latih 1000 kali, daripada Anda memiliki 1000 formula analisis tapi hanya Anda latih satu kali. So, gunakanlah analisis teknikal secara bijak... 


Analisis Teknikal Klasik Vs Teknikal Modern

Anda lebih suka pakai mana? Analisis teknikal klasik atau analisis teknikal modern? Jika belu tahu perbedaannya, silahkan simak perbedaan keduanya dibawah ini.

Analisis teknikal klasik adalah analisis dengan mempelajari POLA/PATTERN dari pergerakan harga saham. Contoh analisis teknikal klasik: mempelajari pola2 candlestick, menentukan garis support dan resisten, menentukan tren harga saham, menentukan pola2 tren (seperti head and shoulder, triple tops, triple bottom, bowl dll).

Analisis teknikal modern adalah analisis teknikal yang mempelajari INDIKATOR untuk menentukan sinyal beli dan sinyal jual. Contoh analisis teknikal modern adalah stochastic oscillator, relative strengh index (RSI), relative volume index (RVI), moving average, MACD.

Analisis teknikal modern tidak mempelajari pola2 candlestick. Analisis teknikal modern melihat sinyal beli dan jual murni berdasarkan grafik. Kalau Anda lihat, seperti RSI, moving average semuanya adalah murni menggunakan analisis grafik. 

"Mana yang lebih baik antara keduanya?"

Semua ada kelebihan dan kekurangannya masing2. Analisis teknikal modern lebih mudah dipelajari karena Anda hanya perlu belajar death cross dan golden cross untuk mennetukan sinyal beli dan jual. Itu doank. Akan tetapi, analisis teknikal modern kalah akurat kalau digunakan untuk memprediksi saham dibandingkan dengan analisis teknikal klasik.

Analisis teknikal klasik, karena harus mempelajari pattern, maka penilaiannya akan menjadi sangat subjektif, sehingga jadi agak susah untuk dipelajari. Sebagai contoh, Saya bisa saja bilang candlestick hari ini membentuk bullish harami, tapi Anda bisa saja bilang itu masih belum membentuk bullish harami. Menentukan garis support dan resisten juga tidak ada patokan benar salah, sangat subjektif. Tapi seperti yang saya katakan, analisis teknikal klasik lebih akurat dalam memprediksi harga saham. 

Analisis teknikal klasik bisa jadi lebih baik dan akurat untuk memprediksi pergerakan harga saham. Lho kok bisa begitu? Mari kita simak penjelasannya dibawah ini.

Dalam analisis teknikal klasik, harga akan memberikan sinyal ke pattern, sehingga ketika harga saham besok ada indikasi akan jatuh atau rebound, harga saham memberikan konfirmasi. Konfirmasi akan tampak dalam bentuk pattern, seperti doji, grafik head and shoulder dan sebagainya. Karena harga yang memberikan konfirmasi, pattern yang terbentuk sesuai dengan apa yang "diinginkan" oleh harga saham tersebut. Harga saham bilang besok pingin naik, maka pola yang terbentuk adalah bullish. Harga saham bilang pingin turun, maka pola yang terbentuk adalah bearish. Jadi, lebih akurat. 

Sedangkan dalam analisis teknikal modern, indikatorlah yang akan memberikan sinyal ke harga saham. Indikator yang mengendalikan harga saham. Indikator membentuk golden cross dan indikator bilang kepada Anda bahwa besok harga akan naik. Nah, kalau ternyata besok ada berita buruk tentang emiten tersebut, terus harga sahamnya anjlok berarti golden crossnya jadi nggak valid donk?

Benar sekali. Saya yang setiap hari memantau pergerakan market dan dulu saya nggak mau belajar analisis teknikal klasik karena alasannya susah. Tapi sekarang saya memprediksi harga saham 80-90% pakai analisis teknikal klasik. Karena kenyataannya, saya memprediksi pakai teknikal modern, grafik yang sudah golden cross, ternyata justru besok harganya turun. Lihat contoh grafik BKSL dibawah ini. Harga saham kelihatan sudah golden cross tapi harganya malah turun lagi


Analisis teknikal modern kesannya mendikte harga saham. Padahal, harga saham tidak bisa didikte. Itu semua adalah murni dari transkasi permintaan dan penawaran di pasar saham. 

"Jadi Pak, analisis teknikal modern itu jelek ya?"

Tidak bukan begitu maksud saya. Saya bukan bermaksud untuk menjelekkan analisis teknikal modern. Teknikal modern tetaplah berguna, tapi kalau Anda ingin bisa memprediksi lebih akurat, Anda harus mau belajar analisis teknikal klasik. Sekali lagi, teknikal modern bisa digunakan dan tetap valid, tetapi Anda harus memadukannya dengan analisis teknikal klasik.

Sepengalaman saya, waktu dulu cuma pakai stochastic dan RSI tingkat keakuratan prediksi harga saham memang hanya 40-50% saja. Jadi, sekarang saya lebih suka mengombinasikan keduanya. Jika analisis teknikal klasik memberikan sinyal buy kemudian didukung dengan sinyal beli juga pada teknikal modern, maka saya bisa merekomendasikan buy untuk suatu saham.

Tapi, sekali lagi bukan berarti analisis teknikal klasik bisa memberikan kepastian 100% tingkat keakuratannya. Pergerakan pasar saham sangat fluktuatif. Oleh karena itu, kemungkinan meleset tetap ada. Di pasar modal tidak ada sesuatu yang pasti. Anda tetap harus mempelajari kondisi pasar dalam situasi bullish maupun bearish.

Saturday, May 07, 2016

Kegunaan Mengamati Sistem Antrian Bid - Offer

Sistem antrian Bid - Offer saham PPRO (Saham Gain)

Bagi para trader, sistem antrian Bid - Offer mungkin hanya berguna untuk menempatkan order beli dan order jual saja, serta melihat antrian harga saham sebagai dasar pengambilan keputusan untuk membeli dan menjual di rentang harga yang diinginkan. Jika Anda belum memahami bid dan offer, siahkan baca pos: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part I. Baca juga: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part II. Baca juga: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part IIINamun, sebenarnya Bid - Offer di antrian saham fungsinya lebih dari itu. 

"Terus, apa fungsinya?"

Kalau Anda pengunjung setia web saya, Anda pasti menemukan pos saya yang berjudul: Menetapkan Saham Pilihan Trading (Part 1) dan Trader Harus Punya Saham Pilihan (Part II). Maka, itulah tujuan pos ini yaitu untuk menetapkan saham2 pilihan yang bisa Anda tradingkan secara konsisten dan untuk memperoleh profit dari saham2 yang pas untuk Anda tradingkan. Bagaimana caranya? 

Caranya yaitu dengan mengamati pergerakan sistem antrian saham selama jam perdagangan Bursa berlangsung. Bagi pemula, atau bagi para trader yang sedang dalam proses untuk menentukan saham2 pilihan untuk trading, memang dibutuhkan pengorbanan waktu untuk memantau pergerakan harga saham. Ya mau nggak mau kalau ingin dapat hasil bagus, harus ada pengorbanan yang Anda lakukan. 

Mengamati sistem antrian ini dilakukan dengan cara memonitor pergerakan beberapa saham - 6 saham. Amati pergerakan saham2 yang sama selama kurun waktu tertentu. Perhatikan cepat lambatnya pergerakan saham tersebut. Saham tersebut bergerak di harga berapa, dan "cocokkan" garis support dan resisten dengan analisis teknikal saham tersebut.

Terkadang, saham2 pilihan bisa ditemukan ketika Anda mengamati sistem bid-offer tersebut. Pada saat Anda bisa menentukan pergerakan harga saham bergerak di kisaran harga sekian sampai kisaran harga sekian, Anda bisa memutuskan Anda harus membeli di harga sekian dan menjual kembali di harga sekian. Lebih tepatnya, kalau mengacu pada analisis teknikal, maka batas-batas harga tersebut dinamakan dengan garis support (batas bawah) dan garis resisten (batas atas).

Bagi Anda yang sudah punya saham2 pilihan dan sudah mahir trading, maka sistem antrian ini nggak perlu Anda pantengin terus. Anda bisa antri di harga sekian lalu Anda tinggal saja dan lakukan aktivitas lainnya. 

Tapi ingat, sistem antrian saham BUKAN digunakan sebagai analisis untuk keputusan trading saham (membeli maupun menjual). Mengamati sistem antrian memang berguna untuk melihat pergerakan harga, yaitu untuk melihat saham ada di rentang harga berapa. Namun, untuk keputusan buy maupun sell, tentu Anda harus menunggu momen teknikal yang pas. 

Dan satu lagi, sistem antrian bid-offer yang perlu Anda amati adalah pergerakan harga sahamnya, bukan cuma sekedar antrian bid dan offernya. Mengapa? Karena kalau Anda cuma mengamati sistem antrian bid dan offer (melihat banyaknya permintaan dan penawaran), sistem antrian tersebut bisa saja "menipu". 

"Maksudnya gimana nih Pak Heze?" 

Ketika Anda melihat sistem antrian perdagangan saham dalam jam tertentu, kemudian Anda melihat bahwa saat itu saham ICBP permintaannya lebih banyak dari penawaran, maka belum tentu harga sahamnya pasti akan naik pada waktu itu juga (walaupun biasanya kalau bid lebih banyak dari offer, harganya akan naik). Sistem antrian bisa saja berubah-ubah. Bisa saja pada saat antrian permintaan lebih banyak, tiba2 mulai banyak yang jual, dan berubahlah antrian penawaran jual yang besar, akhirnya harganya turun.  

Jadi saya sarankan, Anda lebih baik mengamati naik turunnya harga saham dan bukan cuma melihat besar kecilnya permintaan dan penawaran pada saat itu.