Analisis teknikal adalah senjata trader saham maupun forex untuk memperoleh cuan (keuntungan) dari pergerakan harga saham / mata uang. Waktu saya mulai belajar analisis teknikal, saya bergabung di forum pasar modal, dan saya chatting dengan salah satu admin disana yang expert dalam pasar modal. Pertanyaan saya:
"Pak, analisis teknikal apa yang terbaik?"
Kenapa saya bertanya demikian? Sebenarnya saya frustrasi. Meskipun saya berhasil memprediksi harga saham naik, tapi ketika saya jual, harga sahamnya naik lagi jauh lebih tinggi. Kemudian seorang expert pasar modal menjawab:
"Tidak ada patokan untuk melihat analisis teknikal terbaik. Semua tergantung Anda cocoknya pakai yang mana."
Kalau disimpulkan berarti: TIDAK ADA ANALISIS TEKNIKAL TERBAIK. Waktu itu saya kesal sama jawaban sang master pasar modal tersebut. Saya berharap menemukan formula teknikal yang bagus, malah saya nggak dapat jawaban. Tapi, perlahan saya mulai paham dengan apa yang dikatakan oleh si expert pasar modal tersebut. Dan sekarang saya berani berkata juga bahwa: Tidak ada analisis teknikal terbaik.
Yang seharusnya adalah: GUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL SECARA BIJAK. Apa artinya? baca sampai habis... Saya akan kasih kasus nyata yang saya alami sendiri maupun dialami oleh banyak trader di pasar modal... Semoga bermanfaat....
Waktu pertama saya belajar trading saham, saya suka sekali pakai banyak indikator. Saya ingat sekali waktu itu. Di charting saya, saya pasang indikator stochastic, RSI, williams%, MACD volume, moving average dan beberapa indikator lainnya. Pikir saya: dengan bantuan banyak indikator akan lebih mudah menganalisis.
Tapi yang terjadi saya malah tambah bingung. Stochastic dan RSI mengatakan beli, williams% dan moving average mengatakan jual. MACD volume menunjukkan tekanan jual mulai reda, tapi grafiknya masih mendatar. Jika Anda jadi saya, apa Anda lakukan? Anda pasti bingung bukan? Saya harus buy atau sell? Pada akhirnya saya nggak bisa memutuskan buy atau sell.
Karena saya sering membaca tentang analisis teknikal, dan bergabung di forum2 pasar modal online, saya akhirnya mengerti bahwa penggunaan indikator terlalu banyak membuat saya menjadi bingung. Akhirnya, saya kurangi indikator yang saya pakai. Sampai saya menemukan formula yang cocok untuk saya. Tidak mudah menemukan formula yang cocok.. Saya mencoba berkali-kali. Intinya adalah TRIAL AND ERROR.. Coba dan gagal, coba dan gagal.... Terus seperti itu sampai menemukan formula yang cocok.. Semua butuh proses dan pengorbanan....
Setelah saya mencoba-coba, ternyata indikator Williams% tidak cocok untuk saya, jadi saya buang. MACD volume juga tidak cocok untuk saya, saya buang juga. Saya pribadi juga tidak pakai moving average (MA), di mana MA ini merupakan analisis teknikal yang sangat popoler. Bukan karena MA jelek, tapi memang saya tidak ahli pakai MA dalam praktiknya. Kalau Anda suruh saya jelaskan secara teori, gampang2 saja. Yang jadi masalah adalah praktik di lapangan..
Hingga akhirnya saya menemukan formula yang cocok, yaitu mempelajari garis support dan resistance yang dikombinasikan dengan pattern candlestick, tren dan volume. Untuk indikator, saya hanya pakai stochastic dan RSI.. Sudah itu saja. Saya merasa nyaman dengan formula analisis teknikal yang saya pakai. Saya selalu melatih dan melatih satu kombinasi analisis teknikal yang saya pakai. Kalau ada rekan2 bertanya, saya menjelaskan dengan formula yang sudah biasa saya pakai tersebut.
Sebenarnya masalah yang dialami kebanyakan trader itu sama. Pertama, trader menggunakan terlalu banyak indikator analisis teknikal. Kedua, jika trader sudah rugi karena kurang paham dengan formula yang dipakainya, trader tidak segera mengganti formula tersebut dengan formula teknikal yang lain. Trader tidak siap mencoba formula2 baru, yang mungkin akan lebih cocok dengan dirinya. Intinya, tidak siap dengan TRIAL AND ERROR.
Nah, inilah makna yang saya maksudkan di judul postingan saya: Gunakan Analisis Teknikal Secara Bijak. Memang tidak ada analisis teknikal terbaik. Anda sendirilah yang menentukan analisis teknikal terbaik itu seperti apa, dan apa yang Anda gunakan belum tentu cocok untuk orang lain. Kalau Anda belum menemukan yang cocok, Anda harus coba, trial and error. Namanya juga belajar, pasti butuh waktu dan pengorbanan. Disini saya tidak mengatakan mudah kepada Anda... Supaya Anda juga paham bahwa bisnis saham itu cukup njelimet dan apa yang selama ini dikatakan bahwa Anda bisa dapat return puluhan kali lipat dalam jangka pendek itu hanyalah omong kosong.
Saran saya: kalau sudah menemukan analisis teknikal yang pas untuk Anda, jangan suka berpindah-pindah analisis teknikal. Itu akan semakin membingungkan Anda. Misalnya, hari ini pakai MA, besok ganti pakai RSI, besoknya lagi ganti pakai MACD. Bukannya melarang Anda untuk mempelajari hal baru. Tetapi kalau Anda sudah menemukan formula yang tepat untuk Anda, Anda harus latih itu terus sampai Anda benar2 mahir memprediksi, baik dalam kondisi pasar sedang bullish maupun bearish. Kalau boleh mengumpamakan, saya umpamakan quote Bruce Lee: "lebih baik punya satu tendangan tetapi dilatih 1000 kali, daripada punya 1000 tendangan tapi hanya dilatih satu kali."
Sama dengan prinsip analisis teknikal di pasar saham, Lebih baik satu formula analisis teknikal Anda latih 1000 kali, daripada Anda memiliki 1000 formula analisis tapi hanya Anda latih satu kali. So, gunakanlah analisis teknikal secara bijak...